Warga Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di kompleks Aqsa
28 Juli 2017 11:51 WIB
Warga Palestina mengangkat tangannya saat mereka berdiri di samping Gerbang Hutta, salah satu jalur masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa atau Haram al-Syarif, yang disebut orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, Kamis (27/7/2017). ( REUTERS/Muammar Awad/cfo/17)
Yerusalem (ANTARA News) - Kerusuhan terjadi antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa pada Kamis (27/7), saat ribuan umat Muslim ingin mengakhiri pemboikotan terkait tindakan keamanan baru Israel di kompleks tersebut.
Seorang koresponden kantor berita AFP menyaksikan bentrok tersebut terjadi tidak lama setelah ribuan orang itu masuk ke kompleks yang disebut Haram al-Syarif itu.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 46 orang terluka di dalam kompleks Haram al Syarif, yang disebut Temple Mount oleh orang Yahudi, dan di area terdekat.
Penyebab kerusuhan di dalam kompleks itu tidak segera jelas.
Di luar kompleks, kerusuhan terjadi saat sekelompok polisi berjalan di tengah kerumunan. Warga Palestina melemparkan botol-botol plastik dan pasukan Israel menembakkan granat setrum.
Ribuan orang itu sebelumnya masuk ke komplek tersebut untuk shalat, mengakhiri boikot setelah Israel mencabut tindakan keamanan baru yang kontroversial, yang diberlakukan setelah serangan yang menewaskan dua polisinya di dekat kompleks tersebut pada 14 Juli.
Seorang koresponden kantor berita AFP menyaksikan bentrok tersebut terjadi tidak lama setelah ribuan orang itu masuk ke kompleks yang disebut Haram al-Syarif itu.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 46 orang terluka di dalam kompleks Haram al Syarif, yang disebut Temple Mount oleh orang Yahudi, dan di area terdekat.
Penyebab kerusuhan di dalam kompleks itu tidak segera jelas.
Di luar kompleks, kerusuhan terjadi saat sekelompok polisi berjalan di tengah kerumunan. Warga Palestina melemparkan botol-botol plastik dan pasukan Israel menembakkan granat setrum.
Ribuan orang itu sebelumnya masuk ke komplek tersebut untuk shalat, mengakhiri boikot setelah Israel mencabut tindakan keamanan baru yang kontroversial, yang diberlakukan setelah serangan yang menewaskan dua polisinya di dekat kompleks tersebut pada 14 Juli.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: