"Wayang potehi adalah warisan leluhur China dalam bentuk pewayangan yang berusia 3.000 tahun. Dibawa ke Indonesia oleh imigran China dari China Selatan," tutur Ketua Penyelenggara Art Jakarta 2017 Indriati Wirjanto di Jakarta.
Sebagian besar cerita pewayangan yang bersifat interaktif dengan melibatkan penonton itu berkisah tentang legenda di Negara Tirai Bambu.
Indriati menilai wayang potehi tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga mengandung nilai sosial dan ritual karena biasa ditampilkan di vihara.
Pertunjukan wayang potehi yang akan ditampilkan oleh Sanggar Rumah Cinta Wayang pada hari Jumat (28/7) berjudul "Hwan Lee Hwa: Sang Pendekar Perempuan" dan pada hari Sabtu (29/7) berjudul "Sun Go Kong".
Tidak hanya pertunjukan wayang, pengunjung juga dapat mengikuti pembuatan wayang potehi dalam acara Art Jakarta 2017.
Selain wayang potehi, ditampilkan pula instalasi seni bertajuk "Rumah Kaca" berbentuk butiran air yang berisi bunga immortelle karya Patricia Untario.
Instalasi itu berisi cermin yang akan yang akan merefleksikan bayangan bunga immortelle dan cahaya dari dalam ruangan sehingga seakan terlihat abadi.
Untuk memperkaya khazanah penikmat seni, diskusi kreatif mengenai musik, seni dalam hidup sehari-hari, serta bisnis juga akan digelar.
Sebagai program amal, Art Jakarta 2017 akan menggalang dana untuk Yayasan Mitra Museum Jakarta dan Jakarta Contemporary Ceramic Biennale melalui lelang benda-benda yang diberi sentuhan karya seniman.