Calon haji Sukabumi tertua berusia 86 tahun
27 Juli 2017 19:37 WIB
Sejumlah jemaah calon haji kloter satu dari Kabupaten Kediri memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/7/2017). Sebanyak 1.248 jamaah calon haji yang terdiri dari 445 orang kloter satu, 445 orang kloter dua, dan 358 orang kloter tiga tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya untuk dikarantina sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi pada Jumat (28/7/2017). (ANTARA/Moch Asim)
Sukabumi (ANTARA News) - Kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi, Jawa Barat, calon haji tahun ini yang paling tua berusia 86 tahun, tapi kondisi kesehatannya baik.
"Jamaah calon haji yang paling tua bernama Ojak dan paling muda Eneng Andini Novianti," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Sukabumi Cholid Mawargi di sela pelepasan jemaah calon haji di Gedung Juang 1945, Kamis.
Jamaah yang berangkat pada tahun ini 258 orang yang berbergabung dalam kelompok terbang 2 Gelombang 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi. Dari jumlah tersebut 29 orang, diantaranya merupakan ASN Pemkot Sukabumi.
Sebelum pemberangkatan, petugas pendamping haji memeriksa kelengkapan setiap calon jamaah untuk memastikan kelengkapannya terpenuhi. Selain itu, untuk kesehatan calon haji cukup baik dan tidak ada yang sakit.
Jamaah juga diimbau agar selalu mematuhi peraturan selama melaksanakan ibadah rukun Islam ke lima tersebut agar tidak terpisah dari rombongan atau mengalami kecelakaan.
Kedisiplinan diperlukan sebab yang berhaji berasal dari seluruh penjuru dunia, dan banyak yangn fisiknya lebih kuat dan besar.
Selain itu, kondisi cuaca di tanah suci Mekah maupun Madinah, Arab Saudi yang bisa berubah secara drastis juga harus diwaspadai karena bisa mengganggu kesehatan selama pelaksanaan rangkaian berhaji.
"Sebelum berangkat ke tanah suci mereka ditampung dahulu di Asrama Haji Bekasi yang nantinya akan bergabung dengan daerah lain untuk pemberangkatannya," tambah Cholid.
Sementara, Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau kepada seluruh jemaah calon haji agar selalu menjaga kesehatan dan stamina serta niat dan sikap sehingga bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna. Serta kembali ke Kota Sukabumi dengan selamat dan menyandang gelar haji mabrur.
"Apabila ada masalah dan kendala kesehatan dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji segera melakukan konsultasi dengan petugas kesehatan maupun ketua rombongan," katanya.
"Jamaah calon haji yang paling tua bernama Ojak dan paling muda Eneng Andini Novianti," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Sukabumi Cholid Mawargi di sela pelepasan jemaah calon haji di Gedung Juang 1945, Kamis.
Jamaah yang berangkat pada tahun ini 258 orang yang berbergabung dalam kelompok terbang 2 Gelombang 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi. Dari jumlah tersebut 29 orang, diantaranya merupakan ASN Pemkot Sukabumi.
Sebelum pemberangkatan, petugas pendamping haji memeriksa kelengkapan setiap calon jamaah untuk memastikan kelengkapannya terpenuhi. Selain itu, untuk kesehatan calon haji cukup baik dan tidak ada yang sakit.
Jamaah juga diimbau agar selalu mematuhi peraturan selama melaksanakan ibadah rukun Islam ke lima tersebut agar tidak terpisah dari rombongan atau mengalami kecelakaan.
Kedisiplinan diperlukan sebab yang berhaji berasal dari seluruh penjuru dunia, dan banyak yangn fisiknya lebih kuat dan besar.
Selain itu, kondisi cuaca di tanah suci Mekah maupun Madinah, Arab Saudi yang bisa berubah secara drastis juga harus diwaspadai karena bisa mengganggu kesehatan selama pelaksanaan rangkaian berhaji.
"Sebelum berangkat ke tanah suci mereka ditampung dahulu di Asrama Haji Bekasi yang nantinya akan bergabung dengan daerah lain untuk pemberangkatannya," tambah Cholid.
Sementara, Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau kepada seluruh jemaah calon haji agar selalu menjaga kesehatan dan stamina serta niat dan sikap sehingga bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna. Serta kembali ke Kota Sukabumi dengan selamat dan menyandang gelar haji mabrur.
"Apabila ada masalah dan kendala kesehatan dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji segera melakukan konsultasi dengan petugas kesehatan maupun ketua rombongan," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: