Kereta Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi awal 2018
26 Juli 2017 22:39 WIB
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan Stasiun Sudirman Baru di Jakarta, Minggu (23/7/2017). Stasiun yang terintegrasi dengan stasiun MRT tersebut hanya akan melayani penumpang dari Stasiun Manggarai menuju bandara Soekarno Hatta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai stasiun pemberhentian dan diperkirakan selesai pada tahun 2017. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA News) - Kereta tujuan Bandar Udara Soekarno Hatta akan beroperasi awal tahun 2018, seperti dikatakan Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto saat ditemui di kantornya di Cikini, Rabu.
"Saat ini kami mengejar target pembangunan infrastuktur yang harus rampung pada Desember 2017, sehingga di 2018 awal sudah bisa beroperasi,†jelas Suprapto.
Suprapto mengatakan bahwa saat ini beberapa kontraktor yang terlibat proyek skytrain diminta untuk bekerja lebih ekstra demi percepatan penyelesaian proyek tersebut.
Adapun progres fisik yang dilakukan saat ini adalah pengadaan wesel sebanyak 18 unit, rel tipe 54 sebanyak 2,5 juta ton, dan bantalan rel sebanyak 39.607 unit.
Kemudian, lanjut dia, yang juga masih dikerjakan yakni pembangunan jembatan, stasiun baru antara lain Stasiun Sudirman baru dan stasiun di Bandara Soekarno Hatta, serta revitalisasi stasiun Duri dan Batu Ceper.
Ia menambahkan, pemasangan perangkat radio digital, Sistem gardu listrik aliran atas, pengadaan dan pemasangan jaringan listrik aliran atas, infrastruktur telekomunikasi, dan infrastruktur persinyalan juga masih dalam proses.
Suprapto juga mengatakan bahwa nantinya rute kereta bandara terdiri dari dua jalur, pertama yakni Stasiun Manggarai – Sudirman Baru - Duri – Batuceper – Bandara Soetta. Jalur kedua, Stasiun Jakartakota – Kampung Bandan – Duri – Batuceper – Bandara Soetta.
Total jalur KA Bandara sepanjang 36,3 km dan rute jalur yang baru sepanjang 12,1 KM dari Batuceper ke Bandara Soetta. Terkait pembebasan lahan untuk pembangunan proyek tersebut, menurut dia, sudah mencapai seratus persen.
"Stasiun Sudirman baru nantinya akan menjadi fokus utama kita, karena Stasiun Sudirman Baru merupakan poin bertemunya antarmoda antara lain Commuterline Jabodetabek, TransJakarta, maupun LRT," tambah Suprapto.
Sementara untuk titik awal keberangkatan dipusatkan di Stasiun Manggarai yang saat ini sedang dibangun proyek DDT (Double-Double Track) agar tidak mengganggu lalu lintas kereta dalam kota.
Kereta bandara ini telah disiapkan dalam grafik perjalanan kereta api 2017 sebanyak 80 perjalanan kereta api dan mampu mengangkut hingga 3.500 penumpang setiap harinya.
(Baca juga: PT INKA pastikan pengerjaan kereta Bandara Soekano-Hatta sesuai jadwal)
Pewarta: Indra Perdana/Magang BPJS Ketenagakerjaan
"Saat ini kami mengejar target pembangunan infrastuktur yang harus rampung pada Desember 2017, sehingga di 2018 awal sudah bisa beroperasi,†jelas Suprapto.
Suprapto mengatakan bahwa saat ini beberapa kontraktor yang terlibat proyek skytrain diminta untuk bekerja lebih ekstra demi percepatan penyelesaian proyek tersebut.
Adapun progres fisik yang dilakukan saat ini adalah pengadaan wesel sebanyak 18 unit, rel tipe 54 sebanyak 2,5 juta ton, dan bantalan rel sebanyak 39.607 unit.
Kemudian, lanjut dia, yang juga masih dikerjakan yakni pembangunan jembatan, stasiun baru antara lain Stasiun Sudirman baru dan stasiun di Bandara Soekarno Hatta, serta revitalisasi stasiun Duri dan Batu Ceper.
Ia menambahkan, pemasangan perangkat radio digital, Sistem gardu listrik aliran atas, pengadaan dan pemasangan jaringan listrik aliran atas, infrastruktur telekomunikasi, dan infrastruktur persinyalan juga masih dalam proses.
Suprapto juga mengatakan bahwa nantinya rute kereta bandara terdiri dari dua jalur, pertama yakni Stasiun Manggarai – Sudirman Baru - Duri – Batuceper – Bandara Soetta. Jalur kedua, Stasiun Jakartakota – Kampung Bandan – Duri – Batuceper – Bandara Soetta.
Total jalur KA Bandara sepanjang 36,3 km dan rute jalur yang baru sepanjang 12,1 KM dari Batuceper ke Bandara Soetta. Terkait pembebasan lahan untuk pembangunan proyek tersebut, menurut dia, sudah mencapai seratus persen.
"Stasiun Sudirman baru nantinya akan menjadi fokus utama kita, karena Stasiun Sudirman Baru merupakan poin bertemunya antarmoda antara lain Commuterline Jabodetabek, TransJakarta, maupun LRT," tambah Suprapto.
Sementara untuk titik awal keberangkatan dipusatkan di Stasiun Manggarai yang saat ini sedang dibangun proyek DDT (Double-Double Track) agar tidak mengganggu lalu lintas kereta dalam kota.
Kereta bandara ini telah disiapkan dalam grafik perjalanan kereta api 2017 sebanyak 80 perjalanan kereta api dan mampu mengangkut hingga 3.500 penumpang setiap harinya.
(Baca juga: PT INKA pastikan pengerjaan kereta Bandara Soekano-Hatta sesuai jadwal)
Pewarta: Indra Perdana/Magang BPJS Ketenagakerjaan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: