Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa bersinergi menyebar kesejukan dan pesan perdamaian serta menjaga kebhinekaan untuk mencegah timbulnya konflik.

"Saya berharap tokoh agama, tokoh budaya, masing-masing bisa menyejukkan, mendamaikan, saling membangun bersama," kata Khofifah seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu.

Mensos saat membuka acara Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Keserasian Sosial tahun 2017 di Jakarta mengatakan, konflik yang terjadi di masyarakat saat ini lebih banyak disebabkan isu yang paling sensitif yaitu soal agama.

"Penyebab konflik yang paling sensitif itu soal agama. kalau soal agama resonansinya bisa cepat sekali. Hari ini viral dari (media) apapun, bisa ke sana ke mari," tutur Khofifah.

Dia mengakui membangun keserasian sosial masih sulit, apalagi untuk menyatukan 714 suku di Indonesia. Untuk itu, peran Bhinneka Tunggal Ika menjadi penting sebagai pemersatu bangsa.

"Dari 714 suku saya tidak tahu mewakili berapa suku, mungkin setiap suku punya tradisi yang sangat saling berbeda. Pada posisi seperti ini bagaimana perbedaan itu harus diikat dengan Pancasila," ungkap Khofifah.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Harapan Lumban Gaol mengatakan Program Keserasian Sosial (KS) merupakan upaya pemerintah untuk mencegah dan menditeksi bibit radikalisme.

"Program yang dijalankan diseluruh Tanah Air ini ditujukan sebagai alat deteksi dini bibit bibit konflik dan radikalisme," ujar Gaol.

Kemensos berharap masyarakat juga bisa berperan aktif dan membentengi diri dari segala upaya yang akan merusak tatanan sosial.

Wadah Keserasian Sosial berupa Forum Keserasian Sosial dengan anggota tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda.

(T.D016/C004)