Jakarta (ANTARA News) - PT Freeport Indonesia kembali mengirimkan sebanyak delapan putera-puteri Papua berprestasi untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat.

Vice Presiden Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama di Jakarta, Selasa mengatakan melalui kolaborasi dengan American Indonesian Exchange Foundation (Aminef), Freeport memberikan program beasiswa "community college initiative" (CCI), yang diperuntukkan bagi pelajar dari Papua dan Papua Barat, untuk belajar selama dua semester di sejumlah perguruan tinggi (community college) di Amerika Serikat.

Menurut dia, Freeport memberikan dukungan dana sebesar satu juta dolar AS untuk program beasiswa itu selama periode 2016-2020.

Kedelapan putera-puteri Papua berprestasi untuk beasiswa pada 2017 adalah Irics Tabuni, Denny Tebay, Yanuarius Dumuntu, Raflyna Wayoi, Lenny Zilfa, Robertho Yohanis Monim, Evellyne Mandosir, dan Sarlotha Mandosir.

"Melalui program CCI, para pelajar dari Papua dapat mempelajari berbagai bidang keilmuan, seperti pertanian, teknik, manajemen bisnis, pendidikan anak usia dini, teknologi informasi, media, pariwisata, manajemen perhotelan, dan bidang-bidang lainnya," katanya.

Riza menambahkan program beasiswa untuk CCI mencakup tiket pesawat pulang-pergi ke AS, biaya hidup selama program Bahasa Inggris, akademik, komponen program pelatihan praktek, biaya pendidikan, program manfaat kesehatan, dan kegiatan peningkatan budaya.

Menurut dia, salah satu penerima beasiswa CCI pada 2016, yang telah kembali ke Tanah Air adalah Lazarus Bugaleng.

Ia adalah putera pertama suku Amungme yang meraih gelar sarjana pertambangan, juga dengan beasiswa dana kemitraan Freeport.

Sepulang dari Amerika Serikat, Lazarus tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Dikatakannya, beasiswa yang diberikan Freeport sangatlah berarti bagi penerimanya, khususnya bagi dirinya yang berasal dari suku Amungle, Papua.

"Luar biasa. Beasiswa ini memberikan saya banyak pengalamam baru. Ini bisa jadi bekal kami memperluas keilmuan kami," katanya.

Karena itu, Lazarus berharap program ini bisa dijalankan setiap tahun dan lebih ditingkatkan lagi jumlah penerimanya.

"Kami bisa meningkatkan kapasitas keilmuan karena di sana terdiri dari beragam bangsa. Kami bisa bertukar pikiran atau ilmu, dan ujungnya adalah peningkatan SDM. Saya berharap bisa ditambah jumlah penerima beasiswa ini," ujar Lazarus.

Aminef bekerja sama dengan Freeport sejak1998 memberikan kesempatan belajar ke Amerika Serikat bagi pelajar dari Papua melalui beasiswa "fulbright" dan program lainnya.

"Sejak tahun 1998 hingga 2016, 62 pelajar asal Papua dan timur Indonesia telah tercatat sebagai penerima beasiswa pendidikan di Amerika Serikat melalui kerja sama Aminef-Freeport," ujar Riza.