Paris (ANTARA News) - Vokalis band U2 Bono yang juga pendiri ONE, organisasi kampanye melawan kemiskinan dan penyakit, bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meningkatkan bantuan untuk misinya tersebut.

"Saya jarang berbicara tentang itu, presiden (Macron) sangat terbuka untuk menemukan cara baru yang inovatif agar dapat memecahkan masalah yang mempengaruhi warga kurang mampu di dunia," kata Bono usai pertemuan di istana kepresidenan Prancis.

"Kami berbicara tentang krisis pengungsi, dan bagaimana kebanyakan warga Eropa kini mengerti apa yang terjadi di Afrika penting bagi mereka," tambah penyanyi dan dermawan asal Irlandia itu.

Macron "menegaskan kembali" komitmennya untuk meningkatkan bantuan pembangunan menjadi 0,55 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2022, kata Bono, sebuah langkah yang disebutnya "sangat penting bagi semua aktivis kami."

Bono juga bertemu dengan ibu negara Brigitte Macron, yang merupakan mantan guru, membahas "30 juta perempuan tidak bersekolah".

Penyanyi U2 memang tidak asing dengan Istana Elysee yang telah bertemu dengan pendahulu Macron, yaitu Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy dan Francois Hollande.

Emmanuel Macron juga akan bertemu Rihanna, duta besar untuk Kemitraan Global untuk Pendidikan, untuk membahas pendanaan pendidikan internasional Prancis setelah mengemukakan masalah tersebut di Twitter bulan lalu, demikian AFP.

(Baca: Popularitas Presiden Macron merosot)