Panglima: makna upacara bertanggung jawab kepada negara
25 Juli 2017 12:37 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyapa taruna taruni usai memimpin upacara Prasetya Perwira Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia 2017 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/7/2017).(ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan makna upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2017 yang melantik 729 perwira di komplek istana negara adalah untuk menyadarkan para perwira bahwa mereka bertanggung jawab kepada negara.
"Dalam konteks ini saya ingin ingatkan bahwa mereka dilantik di istana negara oleh kepala negara bersama-sama TNI dengan Kepolisian RI maknanya central of gravity Indonesia adalah soliditas TNI dan Polri," kata Gatot ditemui di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Upacara Prasetya Perwira TNI-Polri terakhir yang dilakukan di komplek istana negara berlangsung pada 14 tahun yang lalu.
Menurut Gatot, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan kepada para perwira bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh TNI dan Polri di masa yang akan datang akan berbeda dan lebih menantang dibanding saat ini.
Panglima TNI menjelaskan tantangan tersebut muncul dari perubahan kondisi politik, keadaan ekonomi dan pertahanan serta teknologi.
"Kepentingan TNI dan Polri yang kuat dan dicintai rakyat. Saya pikir kepolisian juga begitu, bila bersama, pasti negara aman dan bisa jadi pemenang," ujar Gatot.
Panglima sempat berkelakar bahwa dirinya iri dengan para perwira remaja yang dilantik di Istana Merdeka, Jakarta dan diberi wejangan langsung oleh Presiden.
Gatot menyampaikan Presiden mengatakan upacara pelantikan perwira remaja akan seterusnya dilakukan di komplek istana negara, Jakarta.
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan TNI dan Polri harus terus bersinergi dan didukung oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan dari internal dan eksternal negara.
Tito mengingatkan agar para perwira terus membawa sikap mempererat soliditas bersama TNI dan Polri serta rakyat untuk menyelesaikan tantangan dan tugas.
"Kalau TNI dan Polri solid, semua masalah bangsa bisa selesai. Apalagi dengan dukungan rakyat, kita bisa hadapi kompetisi bukan internal saja tapi antarbangsa," tegas Tito.
Selain itu, Tito menjelaskan dirinya terenyuh saat melihat upacara tersebut seakan bernostalgia saat pelantikan dirinya pada 30 tahun lalu.
"Saya pikir ini dalam rangka memberi kebanggaan kepada adik-adik kita perwira remaja, ini karena dulu saya begitu. Saya terenyuh karena 30 tahun lalu saya berdiri di situ," kata Tito.
Presiden Jokowi bertindak selaku Inspektur Upacara yang melantik sebanyak 729 orang perwira remaja (capaja) TNI-Polri.
Presiden juga telah menganugerahkan Adhi Makayasa sebagai penghargaan kepada lulusan terbaik taruna taruni di setiap Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian kepada Samsul Huda perwira lulusan Akademi Angkata Laut, Bernardinus Yoga Kristian perwira lulusan Akademi Angkatan Udara, Wiraswanrill Sagala perwira lulusan Akademi Militer, dan Ade Hertiawan Yuliansyah perwira lulusan Akademi Kepolisian.
"Dalam konteks ini saya ingin ingatkan bahwa mereka dilantik di istana negara oleh kepala negara bersama-sama TNI dengan Kepolisian RI maknanya central of gravity Indonesia adalah soliditas TNI dan Polri," kata Gatot ditemui di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Upacara Prasetya Perwira TNI-Polri terakhir yang dilakukan di komplek istana negara berlangsung pada 14 tahun yang lalu.
Menurut Gatot, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan kepada para perwira bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh TNI dan Polri di masa yang akan datang akan berbeda dan lebih menantang dibanding saat ini.
Panglima TNI menjelaskan tantangan tersebut muncul dari perubahan kondisi politik, keadaan ekonomi dan pertahanan serta teknologi.
"Kepentingan TNI dan Polri yang kuat dan dicintai rakyat. Saya pikir kepolisian juga begitu, bila bersama, pasti negara aman dan bisa jadi pemenang," ujar Gatot.
Panglima sempat berkelakar bahwa dirinya iri dengan para perwira remaja yang dilantik di Istana Merdeka, Jakarta dan diberi wejangan langsung oleh Presiden.
Gatot menyampaikan Presiden mengatakan upacara pelantikan perwira remaja akan seterusnya dilakukan di komplek istana negara, Jakarta.
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan TNI dan Polri harus terus bersinergi dan didukung oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan dari internal dan eksternal negara.
Tito mengingatkan agar para perwira terus membawa sikap mempererat soliditas bersama TNI dan Polri serta rakyat untuk menyelesaikan tantangan dan tugas.
"Kalau TNI dan Polri solid, semua masalah bangsa bisa selesai. Apalagi dengan dukungan rakyat, kita bisa hadapi kompetisi bukan internal saja tapi antarbangsa," tegas Tito.
Selain itu, Tito menjelaskan dirinya terenyuh saat melihat upacara tersebut seakan bernostalgia saat pelantikan dirinya pada 30 tahun lalu.
"Saya pikir ini dalam rangka memberi kebanggaan kepada adik-adik kita perwira remaja, ini karena dulu saya begitu. Saya terenyuh karena 30 tahun lalu saya berdiri di situ," kata Tito.
Presiden Jokowi bertindak selaku Inspektur Upacara yang melantik sebanyak 729 orang perwira remaja (capaja) TNI-Polri.
Presiden juga telah menganugerahkan Adhi Makayasa sebagai penghargaan kepada lulusan terbaik taruna taruni di setiap Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian kepada Samsul Huda perwira lulusan Akademi Angkata Laut, Bernardinus Yoga Kristian perwira lulusan Akademi Angkatan Udara, Wiraswanrill Sagala perwira lulusan Akademi Militer, dan Ade Hertiawan Yuliansyah perwira lulusan Akademi Kepolisian.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: