Banyuwangi (ANTARA News) - Para wisatawan mancanegara mengaku semakin betah menghabiskan liburannya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, karena banyak objek yang bisa dinikmati serta fasilitas yang makin lengkap.

Seperti Nataly Suntsova, bule asal Rusia yang mengaku sudah sepekan berada di daerah berjuluk "the Sunrise of Java" itu, dan hingga kini belum memastikan kapan akan pulang ke negaranya. Ia masih betah berada di ujung timur Pulau Jawa itu.

"Di Banyuwangi semua bisa didapat. Mulai dari laut, pantai, gunung, perkebunan, dan pemandangan yang indah. Saya suka berada di sini," katanya saat ditemui di Banyuwangi, Senin.

Nataly sudah mengunjungi beberapa tempat wisata alam di Banyuwangi seperti Bangsring Underwater, Pulau Merah, Pantai Sukamade, dan lainnya.

Ia pun sempat mengikuti Banyuwangi Ijen Green Run, Minggu (23/7) pagi hingga siang, dan malamnya mendaki Gunung Ijen untuk melihat fenomena "api biru" yang cuma ada dua di dunia.

"Saya bisa menikmati banyak hal sekaligus, saya bisa berenang, snorkeling, menikmati hutan, dan lainnya. Dan yang paling saya suka, masyarakat di sini ramah-ramah," kata Nataly sebagaimana dikutip keterangan Pemkab Banyuwangi.

Itulah yang membuatnya tidak menginap di hotel selama di Banyuwangi, melainkan di homestay sehingga dia bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Teman Nataly, Sergey juga menyatakan hal yang sama. Baginya Banyuwangi harus bersyukur memiliki segalanya, yang tidak dia dapatkan di negaranya.

"Kalian harus bersyukur memiliki Banyuwangi. Karena di Banyuwangi semuanya ada," katanya.

Bagi Sergey, pengalaman di Banyuwangi tidak akan dia lupakan. Banyak hal baru yang dia dapat selama berlibur di daerah Suku Using itu.

Selain Nataly, ada juga Malene asal Denmark. Sebelumnya, Malene pernah ke Gunung Ijen, sehingga ketika mendapat informasi ada ajang lari alam bebas (trail run) Banyuwangi Green Ijen Run, dia pun menyempatkan diri untuk kembali berlibur ke Banyuwangi.

"Pemandangan alam Ijen sangat indah. Karena itu, saya kembali lagi ke sini. Saya suka menikmati berbagai pepohonan, hewan dan menikmati udara di alam," kata Malene yang sudah enam hari di Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya terus mengembangkan sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata.

"Kami bersyukur ikhtiar bersama dalam beberapa tahun terakhir ini mulai membuahkan hasil. Tingkat kunjungan wisatawan naik terus. Homestay dan hotel tumbuh, kuliner bergeliat, perajin suvenir tumbuh. Pendapatan per kapita warga pun melonjak dari Rp20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen," ujarnya.

Anas optimistis ke depan pariwisata bisa terus tumbuh seiring pembukaan rute langsung Jakarta-Banyuwangi oleh Nam Air (Sriwijaya Air Group) sejak pertengahan Juni lalu.

Dalam waktu dekat, Garuda Indonesia juga akan membuka rute yang sama. "Dulu tidak ada penerbangan ke Banyuwangi. Tapi dalam beberapa tahun ini, pilihan wisatawan makin beragam. Dari Surabaya bisa naik pesawat, dari Jakarta juga bisa," ujarnya.