Stasiun baru Bekasi Timur urai kemacetan Djuanda
24 Juli 2017 11:32 WIB
Kereta listrik melintas di samping jalur rel Double Double Track (DDT) yang sudah terpasang di kawasan Kalibaru, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/3). Pembangunan rel ganda jalur Manggarai-Bekasi sepanjang 15 kilometer tersebut ditargetkan selesai pada 2017. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto/kye/16)
Bekasi (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mmeproyeksikan kehadiran Stasiun Bekasi Timur di Kampung Kebon Paya, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur berpotensi mengurai kemacetan di depan Stasiun Utama setempat di Jalan Ir H Djuanda.
"Saat ini proses pembangunan fisik stasiunnya sudah selesai. Tinggal tunggu pengoperasian saja yang diperkirakan berjalan mulai Oktober 2017," katanya di Bekasi, Senin.
Menurut dia, Stasiun Bekasi Timur merupakan bagian dari fasilitas penunjang proyek Double-Double Track atau jalur kereta ganda yang tengah digarap Kementerian Perhubungan.
Saat DDT sudah beroperasi di Kota Bekasi, kata dia, kereta tersebut akan singgah sementara di Stasiun Bekasi Timur untuk menurunkan serta menaikan penumpang.
"Saya perkirakan kemacetan yang selama ini terjadi di Stasiun Utama Kota Bekasi Jalan Ir H Djuanda bisa terurai, sebab yang turun di Stasiun Bekasi ini mayoritas warga dari Kabupaten Bekasi. Secara otomatis nantinya mereka akan turun di Stasiun Bekasi Timur Kampung Kebon Paya sehingga aktivitas penumpang di stasiun utama berkurang dan macet bisa terurai," katanya.
Namun demikian, Yayan mengaku lokasi kemacetan bisa saja berpindah ke Stasiun Bekasi Timur pascaperpindahan penumpang.
"Tapi di sekitar Stasiun Bekasi Timur Kebon Paya tidak menutup kemungkinan terjadi kemacetan, saya belum punya rencana rekayasa lalin di lokasi itu," katanya.
Yayan menambahkan, proyek pembangunan fisik Stasiun Bekasi Timur sudah selesai dilaksanakan dan diperkirakan operasionalnya bisa berjalan pada Oktober 2017.
"Saat ini proses pembangunan fisik stasiunnya sudah selesai. Tinggal tunggu pengoperasian saja yang diperkirakan berjalan mulai Oktober 2017," katanya di Bekasi, Senin.
Menurut dia, Stasiun Bekasi Timur merupakan bagian dari fasilitas penunjang proyek Double-Double Track atau jalur kereta ganda yang tengah digarap Kementerian Perhubungan.
Saat DDT sudah beroperasi di Kota Bekasi, kata dia, kereta tersebut akan singgah sementara di Stasiun Bekasi Timur untuk menurunkan serta menaikan penumpang.
"Saya perkirakan kemacetan yang selama ini terjadi di Stasiun Utama Kota Bekasi Jalan Ir H Djuanda bisa terurai, sebab yang turun di Stasiun Bekasi ini mayoritas warga dari Kabupaten Bekasi. Secara otomatis nantinya mereka akan turun di Stasiun Bekasi Timur Kampung Kebon Paya sehingga aktivitas penumpang di stasiun utama berkurang dan macet bisa terurai," katanya.
Namun demikian, Yayan mengaku lokasi kemacetan bisa saja berpindah ke Stasiun Bekasi Timur pascaperpindahan penumpang.
"Tapi di sekitar Stasiun Bekasi Timur Kebon Paya tidak menutup kemungkinan terjadi kemacetan, saya belum punya rencana rekayasa lalin di lokasi itu," katanya.
Yayan menambahkan, proyek pembangunan fisik Stasiun Bekasi Timur sudah selesai dilaksanakan dan diperkirakan operasionalnya bisa berjalan pada Oktober 2017.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: