Los Angeles (ANTARA News) - Wilayah Dataran Tinggi Amerika Serikat, termasuk Negara Bagian Montana, North Dakota dan South Dakota, mengalami kemarau terburuk dalam beberapa dasawarsa, kata National Integrated Drought Information System.
Harian Local Billings Gazette pada Minggu (23/7) melaporkan petani Montana mengalami musim tanam terburuk dalam 30 tahun dengan sedikit hasil panen di wilayah dan banyak ternak yang tak diinginkan dibawa ke tempat lelang karena kekurangan makanan serta air.
Di peta Pemantau Kemarau AS, bagian Dakota dan Montana --tempat daerah produksi utama gandum musim semi di negeri tersebut, ditetapkan pekan lalu sebagai "Kemarau yang Luar Biasa", yang berarti kategori paling parah.
Data statistik memperlihatkan bahwa musim semi dini saat ini, sekitar 17 persen South Dakota, sembilan North Dakota, dan kurang dari dua persen Montana menghadapi kemarau, kata Xinhua, Senin pagi.
Namun hingga 18 Juli 2017, sebanyak 82 persen South Dakota, 74 persen North Dakota dan sebagian besar separuh wilayah timur Montana menghadapi kemarau sedang atau lebih buruk. Kemarau parah mempengaruhi beberapa bagian North Dakota dan Montana.
Departemen Pertanian AS memperkirakan kerugian Montana dalam produksi gandum akan berjumlah 64 juta bushel (1,74 juta ton).
Sementara itu, Durum --tanaman khas Montana dan North Dakota-- diperkirakan turun sebanyak 45 persen dari hasil tahun lalu.
Kerugian sektor pertanian di wilayah tersebut telah menambah kenaikan harga gandum, kata Billings Gazette, harga gandum musim semi naik jadi delapan dolar AS per bushel (0.29 dolar AS per kilogram) pekan 4 Juli, naik 65 persen sejak awal Mei.
Gubernur Montana Steve Bullock mengumumkan keadaan darurat kemarau di 19 kabupaten di bagian timur Montana dan dua tempat penampungan masyarakat Asli Amerik satu bulan lalu.
Ia meminta para pejabat federal untuk membuat produsen pertanian lokal layak buat program bantuan darurat pelestarian dan ternak dari Departemen Pertanian AS.
Wilayah dataran tinggi AS didera kekeringan
24 Juli 2017 08:22 WIB
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: