Pemohon paspor di Makassar capai 6.000 per bulan
24 Juli 2017 03:41 WIB
Calon pemohon paspor membaca informasi balasan dari ponselnya usai menggunakan Layanan Antrean Melalui Aplikasi Whatsapp (LAW) di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat (14/7/2017). Program tersebut dilakukan untuk mengurai antrean panjang para pemohon paspor serta mencegah potensi praktik penyalahgunaan sistem oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (ANTARA/Muhammad Adimaja) ()
Makassar (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Klas I Makassar, Sulawesi Selatan mengatakan bahwa pemohon paspor di kota itu setiap bulannya mencapai 6.000-an orang, termasuk para calon jamaah umrah.
"Rata-rata pemohon mengurus paspor untuk berangkat umrah di tanah suci," sebut Kepala Sub Seksi Perizinan Kementerian Imigrasi Klas I Makassar, Arisman Muhardi, di kantornya jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Minggu.
"Biasanya saat musim umrah itu baru banyak pemohon paspor. Tapi bila diakumulasi rata-rata enam ribuan per bulan, mulai terhitung Januari-Juni bisa mencapai 36 ribuan orang lebih," sebut dia.
Guna mengantisipasi lonjakan pemohon paspor kedepan, pihaknya telah melakukan studi banding ke kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Mereka menggunakan aplikasi nomor antrean yang bisa diunduh pemohon secara online sehingga pemohon tidak perlu repot datang lebih awal di kantor Imigrasi menunggu panggilan.
Sementara Kepala Seksi Insarkom Kantor Imigrasi Wilayah Makassar, Ismail, menuturkan, dengan ramainya orang mengurus paspor, tentunya berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di Sulsel.
"Berarti ini membuktikan bahwa masyarakat di Sulsel lebih sejahtera karena ekonominya meningkat. Semakin banyak yang pergi umrah berarti pertumbuhan ekonomi juga tinggi," katanya.
"Rata-rata pemohon mengurus paspor untuk berangkat umrah di tanah suci," sebut Kepala Sub Seksi Perizinan Kementerian Imigrasi Klas I Makassar, Arisman Muhardi, di kantornya jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Minggu.
"Biasanya saat musim umrah itu baru banyak pemohon paspor. Tapi bila diakumulasi rata-rata enam ribuan per bulan, mulai terhitung Januari-Juni bisa mencapai 36 ribuan orang lebih," sebut dia.
Guna mengantisipasi lonjakan pemohon paspor kedepan, pihaknya telah melakukan studi banding ke kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Mereka menggunakan aplikasi nomor antrean yang bisa diunduh pemohon secara online sehingga pemohon tidak perlu repot datang lebih awal di kantor Imigrasi menunggu panggilan.
Sementara Kepala Seksi Insarkom Kantor Imigrasi Wilayah Makassar, Ismail, menuturkan, dengan ramainya orang mengurus paspor, tentunya berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di Sulsel.
"Berarti ini membuktikan bahwa masyarakat di Sulsel lebih sejahtera karena ekonominya meningkat. Semakin banyak yang pergi umrah berarti pertumbuhan ekonomi juga tinggi," katanya.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: