Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan 13 titik panas terpantau oleh satelit berada di wilayah yang sering disebut Serambi Mekkah ini.

"Akhir pekan ini, total ada 13 titik panas atau hotspot hingga pukul 17.00 WIB" kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Ahad.

Ke-13 titik panas tersebut, kata Zakaria, tersebar pada enam kabupaten di provinsi bagian paling ujung Utara di Pulau Sumatera.

Paling banyak terdapat di Nagan Raya yang terdeteksi empat titik panas, dan keempat titik tersebut berada di Kecamatan Darul Makmur.

Lalu disusul Aceh Barat dengan terpantau tiga titik panas, yang ketiganya terdapat di satu kecamatan yakni Johan Pahlawan.

Masing-masing dua titik panas terpantau di Aceh Tengah yakni Kecamatan Pegasing dan Kecamatan Linge, serta Aceh Selatan di Kecamatan Trumon dan Kecamatan Bakongan.

Terakhir Aceh Jaya terdeteksi di Kecamatan Panga, dan Aceh Barat Daya di Kecamatan Barshrot sama berbagi satu titik panas.

"Belasan titik panas itu, pagi tadi dinyatakan nihil. Baru jam 15.00 WIB terpantau dua titik, dan pukul 17.00 Wib meningkat jadi 13 titik," tutur Zakaria.

Gambut terbakar

Sementara itu,Komandan Koramil Johan Pahlawan, Kapten Infantri Sudarsono pekan ini mengatakan, sekitar 50 hektare lahan gambut di sejumlah kawasan Aceh Barat, Provinsi Aceh, terbakar.

Peristiwa tersebut, lanjutnya, telah mengakibatkan kabut asap terutama di wilayah Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.

Sudarsono juga mengatakan, kebakaran lahan gambut diduga akibat ulah warga yang membuka lahan dengan cara membakar atau tidak ramah terhadap lingkungan.

"Ada empat titik lokasi terjadi pembakaran lahan yang kami temukan dengan luas sekitar 50 hektare. Sedang kita data, dan mencari siapa pemilik lahan yang terbakar," katanya.