Kemenpora janji kawal pembibitan atlet usia sekolah
22 Juli 2017 04:43 WIB
Para perenang putri Indonesia yaitu (ki-ka) Dewi Novita, Felicia Angelica, Adinda Larasati, Laila Siti Amina menunjukkan medali emas yang didapatkan dari nomor estafet 4x100 meter gaya ganti putra ASEAN Schools Games (ASG) 2017 di Sekolah Olahraga Singapura, Rabu (19/7/2017). (ANTARA News/Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan mengawal pembibitan atlet di setiap program pembinaan selepas ASEAN Schools Games (ASG) ke-9 2017 di Singapura, untuk menjaga ketersediaan dan prestasi atlet usia sekolah Indonesia.
"Kedepan di pembinaan apa pun untuk pembibitan ini akan kami kawal, agar atlet kita pada lapisan berikutnya bisa berjaya, juga pada ajang ASG berikutnya," kata Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti saat penyambutan kepulangan kontingen ASG, dalam pernyataan Kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat.
Yuni melanjutkan hal tersebut dirasa perlu karena biasanya di setiap tim akan ada penyusutan, begitu juga dengan Kontingen ASG 2017, bisa jadi akan ada penyusutan karena berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan.
"Tapi setidaknya, juga harus bertambah karena atlet pelajar kita banyak," ujarnya.
Dalam ASG 2017 sendiri, Indonesia berhasil menempati peringkat kedua dengan perolehan medali 25 emas, 33 perak dan 29 perunggu. Indonesia berada persis di bawah Thailand sebagai pemuncak klasemen dengan 29 medali emas, 26 perak dan 32 perunggu.
Sementara itu, tuan rumah Singapura sendiri menempati posisi ketiga dengan 24 emas 27 perak dan 27 perunggu.
"Kementerian bangga dengan hasil yang diperoleh dan mengapresiasi sekali hasil yang sudah dicapai oleh Kontingen Indonesia. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelatih, atlet dan ofisial atas usaha terbaiknya dalam mensukseskan perjuangan tim dalam ASG 2017 ini, semoga hasil yang didapat tahun ini akan dapat kita tingkatkan ditahun depan dengan persiapan yang lebih matang," ujarnya mengomentari hasil ASG 2017.
Menurutnya, dengan perolehan medali emas, perak dan perunggu hingga mencapai 87 medali walaupun emas yang diperoleh hanya 25, namun hal tersebut dinilainya sudah cukup baik, pasalnya atlet yang diturunkan di ASG 2017 bukanlah lapis pertama.
"Tapi kapan kita memberikan kesempatan kepada mereka. Alhamdulilah, mereka sudah berjuang dan mendapatkan peringkat dua. Ini sudah sangat luar biasa. Singapura sendiri menurunkan sekitar 200 atlet dan ternyata posisinya masih dibawa Indonesia," ucapnya.
Kontingen Indonesia di Asian School Games 2017 berkekuatan 265 orang, yang terdiri dari 184 atlet, 34 pelatih, 10 manajer, 7 wasit, dan 30 ofisial. Cabang olahraga renang boleh dikatakan menjadi penyelamat sehingga runner up tersebut bisa diamankan dimana cabang tersebut menyumbangkan 20 emas yang melampaui target.
Salah satu atlet renang peraih medali terbanyak adalah Adinda Larashati yang meraih sembilan medali.
"Alhamdulillah bersyukur dan bahagia bisa membanggakan orang tua, guru, kawan-kawan, dan terutama bisa menyumbangkan emas untuk masyarakat Indonesia," katanya.
Dalam penyambutan kontingen ASG 2017 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat tersebut, Yuni Poerwanti didampingi oleh Asdep Bidang Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton dan Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Marheni Dyah Kusumawati.
"Kedepan di pembinaan apa pun untuk pembibitan ini akan kami kawal, agar atlet kita pada lapisan berikutnya bisa berjaya, juga pada ajang ASG berikutnya," kata Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti saat penyambutan kepulangan kontingen ASG, dalam pernyataan Kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat.
Yuni melanjutkan hal tersebut dirasa perlu karena biasanya di setiap tim akan ada penyusutan, begitu juga dengan Kontingen ASG 2017, bisa jadi akan ada penyusutan karena berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan.
"Tapi setidaknya, juga harus bertambah karena atlet pelajar kita banyak," ujarnya.
Dalam ASG 2017 sendiri, Indonesia berhasil menempati peringkat kedua dengan perolehan medali 25 emas, 33 perak dan 29 perunggu. Indonesia berada persis di bawah Thailand sebagai pemuncak klasemen dengan 29 medali emas, 26 perak dan 32 perunggu.
Sementara itu, tuan rumah Singapura sendiri menempati posisi ketiga dengan 24 emas 27 perak dan 27 perunggu.
"Kementerian bangga dengan hasil yang diperoleh dan mengapresiasi sekali hasil yang sudah dicapai oleh Kontingen Indonesia. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelatih, atlet dan ofisial atas usaha terbaiknya dalam mensukseskan perjuangan tim dalam ASG 2017 ini, semoga hasil yang didapat tahun ini akan dapat kita tingkatkan ditahun depan dengan persiapan yang lebih matang," ujarnya mengomentari hasil ASG 2017.
Menurutnya, dengan perolehan medali emas, perak dan perunggu hingga mencapai 87 medali walaupun emas yang diperoleh hanya 25, namun hal tersebut dinilainya sudah cukup baik, pasalnya atlet yang diturunkan di ASG 2017 bukanlah lapis pertama.
"Tapi kapan kita memberikan kesempatan kepada mereka. Alhamdulilah, mereka sudah berjuang dan mendapatkan peringkat dua. Ini sudah sangat luar biasa. Singapura sendiri menurunkan sekitar 200 atlet dan ternyata posisinya masih dibawa Indonesia," ucapnya.
Kontingen Indonesia di Asian School Games 2017 berkekuatan 265 orang, yang terdiri dari 184 atlet, 34 pelatih, 10 manajer, 7 wasit, dan 30 ofisial. Cabang olahraga renang boleh dikatakan menjadi penyelamat sehingga runner up tersebut bisa diamankan dimana cabang tersebut menyumbangkan 20 emas yang melampaui target.
Salah satu atlet renang peraih medali terbanyak adalah Adinda Larashati yang meraih sembilan medali.
"Alhamdulillah bersyukur dan bahagia bisa membanggakan orang tua, guru, kawan-kawan, dan terutama bisa menyumbangkan emas untuk masyarakat Indonesia," katanya.
Dalam penyambutan kontingen ASG 2017 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat tersebut, Yuni Poerwanti didampingi oleh Asdep Bidang Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton dan Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Marheni Dyah Kusumawati.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: