Istri Novel desak pelaku penyerangan segera diungkap
20 Juli 2017 20:28 WIB
Dokumentasi jurnalis yang tergabung dalam Jurnalis Anti Korupsi melakukan teatrikal penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan saat melakukan aksi damai di halaman gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/6/2017). Aksi yang dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-40 penyidik senior KPK Novel Baswedan itu untuk memberikan dukungan dan simpatik kepada Novel. (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Rina Emilda, istri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta Presiden Joko Widodo mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk dapat segera mengungkap pelaku penyerang terhadap suaminya itu.
"Ingin mengingatkan bahwa ada perintah dari Presiden yang belum dilaksanakan untuk mengungkap tuntas pelaku penyerangan suami saya," kata Rina saat acara doa bersama untuk Novel Baswedan bersama Wadah Pegawai KPK di gedung KPK, Jakarta, Kamis.
Ia pun meminta Presiden Joko Widodo mendukung dan memberikan perhatian dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap pelaku penyerangan dan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan seluruh pimpinan KPK yang sudah membantu membiayai pengobatan Novel selama ini.
"Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu mengirimkan doa kepada kami kepada suami saya untuk kesembuhan kedua matanya," ucap Rina.
Hari ini merupakan hari ke-100 pasca Novel diserang dua orang bersepeda motor dengan air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4).
KPK pun menginformasikan bahwa dokter yang merawat Novel Baswedan di Singapura sedang memproses untuk mempertimbangkan operasi besar terhadap mata kiri Novel.
"Mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan jaringan di sana sudah tidak tumbuh sedangkan mata kanan sedang dalam proses perbaikan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).
"Ingin mengingatkan bahwa ada perintah dari Presiden yang belum dilaksanakan untuk mengungkap tuntas pelaku penyerangan suami saya," kata Rina saat acara doa bersama untuk Novel Baswedan bersama Wadah Pegawai KPK di gedung KPK, Jakarta, Kamis.
Ia pun meminta Presiden Joko Widodo mendukung dan memberikan perhatian dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap pelaku penyerangan dan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan seluruh pimpinan KPK yang sudah membantu membiayai pengobatan Novel selama ini.
"Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu mengirimkan doa kepada kami kepada suami saya untuk kesembuhan kedua matanya," ucap Rina.
Hari ini merupakan hari ke-100 pasca Novel diserang dua orang bersepeda motor dengan air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4).
KPK pun menginformasikan bahwa dokter yang merawat Novel Baswedan di Singapura sedang memproses untuk mempertimbangkan operasi besar terhadap mata kiri Novel.
"Mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan jaringan di sana sudah tidak tumbuh sedangkan mata kanan sedang dalam proses perbaikan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: