Presiden Jokowi minta wali kota kembangkan wirausaha
20 Juli 2017 19:45 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat penutupan Rakernas Apeksi 2017 Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7/2017), diikuti Wali Kota dan delegasi 98 kota se-Indonesia. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/P003)
Malang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para wali kota untuk mengembangkan kewirausahaan di daerah masing-masing untuk kepentingan kemajuan masyarakat di wilayah kerjanya.
"Kewirausahaan itu penting untuk bisa menciptakan lapangan kerja di tengah masyarakat," kata Presiden Jokowi saat menutup Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XII di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Menurut Presiden, dengan mendorong kewirausahaan di daerah, maka dimungkinkan akan tercipta kemajuan di tengah masyarakat.
Selain kewirausahaan, Presiden Jokowi juga meminta para wali kota berinovasi dan terus kreatif dalam menjalankan pemerintahan di daerah.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membutuhkan sebuah langkah berani kepala daerah dengan terus berinovasi dan berkreasi membangun masyarakat dan daerahnya, kata Presiden Jokowi, yang menjabat Wali Kota Solo, Jawa Tengah, pada 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012.
Presiden mengharapkan para wali kota untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat yang berkeadilan.
Menyinggung hasil survei dari Gallup World Pool (GWP) yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama dalam hal tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, Presiden Jokowi mengatakan GWP lembaga survei yang memiliki kredibelitas dan bukan lembaga ecek-ecek.
(Baca juga: Indonesia peringkat tertinggi tingkat kepercayaan pada pemerintah)
Oleh karena itu, hasil survei kepercayaan yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama yang diikuti Swiss itu merupakan momentum, demikian Presiden Joko Widodo.
Dalam survei Gallup tersebut disebutkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintah semakin tinggi.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya masyarakat menganggap pemerintah dapat diandalkan, cepat, tanggap, adil dan mampu melindungi masyarakat dari risiko sekaligus memberikan pelayanan publik secara efektif.
"Kewirausahaan itu penting untuk bisa menciptakan lapangan kerja di tengah masyarakat," kata Presiden Jokowi saat menutup Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XII di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Menurut Presiden, dengan mendorong kewirausahaan di daerah, maka dimungkinkan akan tercipta kemajuan di tengah masyarakat.
Selain kewirausahaan, Presiden Jokowi juga meminta para wali kota berinovasi dan terus kreatif dalam menjalankan pemerintahan di daerah.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membutuhkan sebuah langkah berani kepala daerah dengan terus berinovasi dan berkreasi membangun masyarakat dan daerahnya, kata Presiden Jokowi, yang menjabat Wali Kota Solo, Jawa Tengah, pada 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012.
Presiden mengharapkan para wali kota untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat yang berkeadilan.
Menyinggung hasil survei dari Gallup World Pool (GWP) yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama dalam hal tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, Presiden Jokowi mengatakan GWP lembaga survei yang memiliki kredibelitas dan bukan lembaga ecek-ecek.
(Baca juga: Indonesia peringkat tertinggi tingkat kepercayaan pada pemerintah)
Oleh karena itu, hasil survei kepercayaan yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama yang diikuti Swiss itu merupakan momentum, demikian Presiden Joko Widodo.
Dalam survei Gallup tersebut disebutkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintah semakin tinggi.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya masyarakat menganggap pemerintah dapat diandalkan, cepat, tanggap, adil dan mampu melindungi masyarakat dari risiko sekaligus memberikan pelayanan publik secara efektif.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: