Jakarta (ANTARA News) - Malaysia baru-baru ini melarang lagu "Despacito" yang saat ini menjadi lagu yang paling banyak di-stream sepanjang masa, disiarkan oleh radio dan televisi milik pemerintah karena lirik lagu ini dinilai cabul.

Benarkah demikian? Lirik asli lagu ini ditulis dan dinyanyikan dalam Bahasa Spanyol sehingga seperti Indonesia yang tidak banyak orang memahami Bahasa Spanyol, orang-orang Malaysia mungkin hanya tertarik kepada hentakan dan cara lagu reggae ini dibawakan.

Namun jika orang memiliki sedikit waktu untuk mencermatinya, paling tidak menggunakan kamus online atau mungkin Google Translate, maka pemerintah Malaysia memang tidak salah mengatakan lagu ini cabul.

Laman genius.com bahkan memberi prolog untuk ulasan lagu ini dalam kalimat berikut, "'Despacito' adalah lagu reggae berbahasa Spanyol yang mengisahkan persenggamaan, bergerak pelan mengikuti ritme dan atraksi berdua pria dan wanita untuk siapa lagu ini ditulis."

Keputusan Malaysia melarang seluruh jaringan Radio Televisyen Malaysia (RTM) yang merupakan milik pemerintah, untuk menyiarkan lagi itu didasarkan pada masukan berbagai pihak, salah satunya sayap wanita sebuah partai Islam, Amanah, yang menyerukan pelarangan total untuk lagu itu.

(Baca: Malaysia larang tv dan radio pemerintah siarkan "Despacito")

"Saya menganggap ini masalah serius karena lagu itu telah dinyanyikan oleh anak muda tanpa tahu arti kata yang sebenarnya," kata pejabat Amanah, Atriza Umar, seperti dikutip Reuters.