Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 50 foto dan film dokumenter tentang lumpur akan dipamerkan di Suncity Mall Sidoarjo, Jatim 29 Mei hingga 5 Juni 2007, untuk mengingatkan bahwa satu tahun sudah tragedi semburan lumpur di daerah itu belum juga teratasi dan ribuan orang masih menderita karenanya. Pameran peringatan "Setahun Lumpur" yang digelar Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) itu akan mempertontonkan peristiwa semburan lumpur dari awal hingga kini, termasuk tanggul jebol, bocornya pipa PDAM, serta kemiskinan, dampak luas dari kejadian tersebut, ujar Ketua Panitia Pameran Foto Lumpur dan Film Dokumenter Hadiyanto di Surabaya, Sabtu. Ia menjelaskan 50 foto yang dipamerkan dan sejumlah film dokumenter tentang lumpur yang diputar itu merupakan karya jurnalistik dari belasan wartawan media cetak dan elektronika yang biasa meliput peristiwa lumpur panas di Porong, Sidoarjo. "Sebagian foto dan film dokumenter itu akan dijual dan hasilnya akan disumbangkan 100 persen bagi dana pendidikan anak-anak korban lumpur, bahkan kami juga akan menggalang dana sukarela selama pameran untuk menambah dana pendidikan itu," tegasnya. Menurut fotografer senior LKBN ANTARA Biro Surabaya itu, pameran foto dan pemutaran film dokumenter itu juga dimaksudkan mengingatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Lapindo tentang penderitaan warga korban lumpur yang sudah berlangsung selama setahun. "Kalau kita kena banjir 2-3 hari saja sudah bingung untuk menguras air genangan dan membersihkan lumpur yang membekas, tapi warga Porong dan Tanggulangin di Sidoarjo justru mengalami setahun hingga batas waktu yang tak jelas," ucapnya. Oleh karena itu, katanya, pameran foto dan pemutaran film dokumenter diharapkan menjadi peringatan bagi pemerintah dan Lapindo untuk segera menanggulangi semburan lumpur, menyelesaikan ganti rugi, dan memperhatikan kemiskinan korban lumpur. "Pameran yang rencananya dibuka Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Illah pada 29 Mei pukul 19.00 WIB itu akan dimeriahkan dengan dialog pers dan lomba komentar di lokasi pameran yang sifatnya terbuka untuk umum," paparnya. Dialog pers bertajuk "Sidoarjo Bangkit Kembali" akan menghadirkan pembicara dari REI Jatim, BTN Sidoarjo, pengusaha korban lumpur, paguyuban pedagang Renokenongo, pengusaha Intako, Bupati Sidoarjo, Kapolres Sidoarjo, Lapindo, PT KAI Daops VIII, Bina Marga, dan Kasat Lantas Polres Sidoarjo. "Untuk lomba komentar tentang lumpur dapat diikuti pelajar SMP, SMA, dan masyarakat umum setelah menyaksikan pameran foto dan film dokumenter," ucapnya. Ia menambahkan peringatan "Setahun Lumpur" yang digelar Forwas itu akan mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah, diantaranya usulan kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk pembebasan biaya sekolah anak korban lumpur selama setahun 2007/2008.(*)