Washington (ANTARA News) - Senator Amerika Serikat John McCain, mantan tawanan perang dan calon presiden dari Partai Republik pada 2008, didiagnosis menderita kanker otak, menurut sebuah pengumuman dari kantornya pada Rabu (19/7) waktu setempat.

Anggota parlemen berusia 80 tahun dari Arizona itu menjalani operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah dari atas mata kirinya pada minggu lalu dan tes "mengungkapkan bahwa tumor otak primer yang dikenal glioblastoma terkait dengan gumpalan darah," menurut Mayo Clinic, yang dokternya melakukan operasi di Phoenix, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor McCain.

"Senator dan keluarganya sedang mengkaji opsi pengobatan lebih lanjut," sambung pernyataan tersebut, mencatat bahwa mereka mungkin akan melakukan pengobatan kombinasi yaitu kemoterapi dan radiasi.

Glioblastoma adalah tumor otak yang sangat agresif yang menyerang orang dewasa. Itu adalah jenis kanker yang menyebabkan Senator AS, Ted Kennedy, yang meninggal pada 2009 dalam usia 77 tahun.

Namun, ini bukan pertama kalinya McCain bertarung melawan kanker. Dokter pernah menyingkirkan beberapa melanoma maligna pada kulit McCain pada tahun 1990an dan 2000an, termasuk melanoma invasif pada tahun 2000.

Para ahli mengatakan operasi terhadap McCain baru-baru ini memungkinkan kembalinya kanker.

Kantor McCain mengatakan senator tersebut "berada dalam semangat yang bagus di mana dia berangsur di rumah bersama keluarganya di Arizona," dan dia akan berkonsultasi dengan tim untuk menentukan waktu kembali bekerja di Washington.

Pimpinan Senat, Mitch McConnell, dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa semuanya sedang berdoa untuk McCain dan berharap segera bertemu kembali.

"John McCain adalah pahlawan konferensi kami dan pahlawan bagi negara kami," kata McConnell.

McCain, mantan penerbang Angkatan Laut AS, ditembak jatuh di atas Hanoi pada tahun 1967 saat dia melakukan misi pengeboman dalam Perang Vietnam. Dia terluka parah saat dia terjun payung, dan disiksa selama lima setengah tahun sebagai tawanan perang di Hanoi.

Ia dilepasakan pada 1973 dan kembali ke Amerika Serikat kemudian memenangkan kursi parlemen AS pada 1982 sebelum memenangkan pemilihan ke Senat empat tahun kemudian, demikian AFP.