PSSI : ETMC momentum kebangkitan sepak bola NTT
19 Juli 2017 05:28 WIB
Dokumentasi: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) menggendong anak salah seorang pemudik disaksikan anggota DPR dari Partai Gerindra Fary Djemi Francis (kiri) dalam kunjungan ke pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Minggu (2/7/2017). (ANTARA FOTO/Ardiansyah) ()
Kupang (ANTARA News) - Ketua Sport Intelligence Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat Fary Djemi Francis menilai bahwa Turnamen El Tari Memorial Cup (ETMC) 2017 yang akan digelar pada 21 Juli di Kabupaten Ende, akan menjadi momentum kebangkitan sepak bola NTT.
"Saat El Tari Cup nanti kita bisa melihat dan mencari bakat anak-anak muda NTT yang bertalenta dan momentum ini saya kira menjadi momentum kebangkitan sepak bola NTT," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa.
Ia sendiri mengapresiasi pemerintah Kabupaten Ende yang berhasil membangun sebuah lapangan bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk bermain pada malam hari.
Namun ia mengharapkan agar dengan lapangan yang bagus itu, harus lebih banyak kegiatan pertandingan dan pembinaan sepak bola usia dini agar menghasilkan bakat-bakat yang baru.
"Kami PSSI sendiri berharap agar tiga sampai lima tahun kedepan banyak potensi atau bakat-bakat sepak bola dari NTT yang dapat muncul di nasional," tuturnya.
Menurutnya potensi sepak bola NTT sangat besar namun pelaksanaan dan pengelolaannya belum dilakukan dengan baik dan benar.
"Saya kira ini kesempatan yang baik untuk menjadikan event El Tari Cup ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola NTT. Karena, kita tahu bersama bahwa potensi sepak bola anak-anak NTT sangat besar, bahkan bisa bersaing di level nasional," tambahnya.
Menurutnya saat ini ada beberapa nama yang sudah masuk dalam liga 1 seperti Yabes, Alsan dan Billy. Bahkan Yabes sendiri saat ini terus dipangil oleh pelatih timnas Indonesia Luis Milla untuk memperkuat Indonesia di Thailand nanti.
Untuk menggapai ini, Fary meminta setiap komponen pelaku sepakbola di NTT, dari Pemerintah Daerah, Asprov PSSI NTT, Askab dan Askot PSSI, para sponsor, serta para pelatih dan pegiat sepak bola harus bisa bersinergi dalam membangun sepakbola NTT.
Sebab menurutnya komponen-komponen ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, karena semua pergerakan dalam membangun sepakbola saling mendukung.
"Menurutnya apa yang dilakukan oleh Bupati Ende dalam gal investasi lapangan yang bagus bisa diikuti oleh pemerintah daerah lainnya. Hal ini juga demi kemajuan sepak bola NTT," tambahnya.
Saat ini untuk di NTT baru ada tiga lapangan ang bisa digunakan untuk pertandingan malam, yakni lapangan sepak bola di Ende, di Kota Kupang serta di Atambua.
Lebih lanjut terkait pembinaan usia dini, katanya, memang saat ini PSSI Pusat tengah fokus pada hal tersebut (usia dini).
Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan terus mengelar berbagai pertandingan tidak hanya melalui ETMC 2017 saja tetapi terus berkelanjutan.
(T.K010/T004)
"Saat El Tari Cup nanti kita bisa melihat dan mencari bakat anak-anak muda NTT yang bertalenta dan momentum ini saya kira menjadi momentum kebangkitan sepak bola NTT," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa.
Ia sendiri mengapresiasi pemerintah Kabupaten Ende yang berhasil membangun sebuah lapangan bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk bermain pada malam hari.
Namun ia mengharapkan agar dengan lapangan yang bagus itu, harus lebih banyak kegiatan pertandingan dan pembinaan sepak bola usia dini agar menghasilkan bakat-bakat yang baru.
"Kami PSSI sendiri berharap agar tiga sampai lima tahun kedepan banyak potensi atau bakat-bakat sepak bola dari NTT yang dapat muncul di nasional," tuturnya.
Menurutnya potensi sepak bola NTT sangat besar namun pelaksanaan dan pengelolaannya belum dilakukan dengan baik dan benar.
"Saya kira ini kesempatan yang baik untuk menjadikan event El Tari Cup ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola NTT. Karena, kita tahu bersama bahwa potensi sepak bola anak-anak NTT sangat besar, bahkan bisa bersaing di level nasional," tambahnya.
Menurutnya saat ini ada beberapa nama yang sudah masuk dalam liga 1 seperti Yabes, Alsan dan Billy. Bahkan Yabes sendiri saat ini terus dipangil oleh pelatih timnas Indonesia Luis Milla untuk memperkuat Indonesia di Thailand nanti.
Untuk menggapai ini, Fary meminta setiap komponen pelaku sepakbola di NTT, dari Pemerintah Daerah, Asprov PSSI NTT, Askab dan Askot PSSI, para sponsor, serta para pelatih dan pegiat sepak bola harus bisa bersinergi dalam membangun sepakbola NTT.
Sebab menurutnya komponen-komponen ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, karena semua pergerakan dalam membangun sepakbola saling mendukung.
"Menurutnya apa yang dilakukan oleh Bupati Ende dalam gal investasi lapangan yang bagus bisa diikuti oleh pemerintah daerah lainnya. Hal ini juga demi kemajuan sepak bola NTT," tambahnya.
Saat ini untuk di NTT baru ada tiga lapangan ang bisa digunakan untuk pertandingan malam, yakni lapangan sepak bola di Ende, di Kota Kupang serta di Atambua.
Lebih lanjut terkait pembinaan usia dini, katanya, memang saat ini PSSI Pusat tengah fokus pada hal tersebut (usia dini).
Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan terus mengelar berbagai pertandingan tidak hanya melalui ETMC 2017 saja tetapi terus berkelanjutan.
(T.K010/T004)
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: