Jakarta (ANTARA News) - Boy band asal Korea Selatan EXO berharap album terbarunya, "The War" bisa menyelaraskan dunia, sekaligus membuka bab lain dalam sejarah musik pop Korea Selatan.

Sang leader EXO, Suho mengaku percaya diri bahwa album terbaru ini bisa benar-benar mewujudkan harapannya dan tim.

"The War" menghadirkan sembilan lagu baru, antara lain judul reggae pop "Ko Ko Bop" dan electro-pop "The Eve." Menurut salah satu personel, Baekhyun, album ini merupakan "tantangan besar" karena mereka mencoba genre baru - reggae dan EDM.

"Bahkan orang-orang yang tidak tahu banyak tentang musik secara alami dapat merasakan perbedaan saat mendengarkannya," ujar dia.

Baekhyun mengatakan dalam album ini dirinya, Chen dan Chanyeol berpartisipasi menulis lirik.

"Aku menggunakan nama asli saya Kim Jong-dae sebagai penulis lirik karena menulis lirik adalah (seserius) belajar tentang kehidupan," kata Chen dalam kesempatan itu.

EXO berharap musik mereka dapat didengarkan tidak hanya oleh para penggemarnya namun juga oleh sekelompok orang yang terluka karena alasan apapun.

"Tahun ini, banyak hal buruk terjadi di dalam dan di luar Korea. Kami ingin menyampaikan pesan penuh harapan melalui musik kami," kata Sehun, personel termuda EXO.

Suho menambahkan bahwa salah satu pesan dari album tersebut adalah untuk "menyembuhkan, menyelaraskan dan menikmati melalui musik.

Ketika ditanya tentang isu diplomatik yang sensitif mengenai penerapan sistem rudal anti-rudal AS di Korea, yang telah ditentang oleh China dengan keras, Suho menjawab, "Kami belum dapat mengunjungi penggemar China karena berbagai alasan. Kami berharap bisa pergi ke sana untuk melakukan dan menggelar konser harmoni," tutur dia seperti dilansir Kantor Berita Yonhap.

(Baca: Twitter siapkan emoji khusus EXO)