Keseharian Farhan di kampus, menurut pihak Gunadarma
18 Juli 2017 13:20 WIB
Mahasiswa membawa karangan bunga yang berisi dukungan kepada mahasiswa berkebutuhan khusus korban "bullying" berinisial MF di depan gedung rektorat Kampus Gunadarma, Depok, Jawa Barat, Senin (17/7/2017). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso) ()
Depok (ANTARA News) - Farhan, mahasiswa Universitas Gunadarwa yang diduga menjadi korban perundungan sejumlah rekannya beberapa waktu lalu diketahui memiliki nilai akademis yang baik.
Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Marliza Ganefi, mengatakan indeks prestasi kumulatif Farhan hampir mencapai angka 3.00.
"IPK 2,9 hampir tiga. Dia bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan bisa mandiri," tutur perempuan yang juga ketua tim investigasi kasus terkait Farhan dalam konferensi pers di Depok, Selasa.
Marliza mengatakan Farhan bahkan bisa mengendarai motornya sendiri dari rumahnya di kawasan Ciganjur menuju kampus di kawasan Depok.
Hanya saja, berdasarkan penuturan pihak keluarga, sambung dia, Farhan sulit berkomunikasi.
"Dia naik motor ke sekolah, punya SIM. Rumahnya di Ciganjur. Hanya sulit berkomunikasi, bersosiaslisasi. Bapaknya bilang, dia diam," tutur Marliza.
Farhan juga dikenal menyukai musik dan gemar membaca. Kemudian, berdasarkan penuturan rekannya di kampus, Marliza mengatakan Farhan berlaku seperti rekan-rekan lainnya, tidak berkebutuhan khusus.
(Baca juga: Gunadarma bantah Farhan berkebutuhan khusus)
Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Marliza Ganefi, mengatakan indeks prestasi kumulatif Farhan hampir mencapai angka 3.00.
"IPK 2,9 hampir tiga. Dia bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan bisa mandiri," tutur perempuan yang juga ketua tim investigasi kasus terkait Farhan dalam konferensi pers di Depok, Selasa.
Marliza mengatakan Farhan bahkan bisa mengendarai motornya sendiri dari rumahnya di kawasan Ciganjur menuju kampus di kawasan Depok.
Hanya saja, berdasarkan penuturan pihak keluarga, sambung dia, Farhan sulit berkomunikasi.
"Dia naik motor ke sekolah, punya SIM. Rumahnya di Ciganjur. Hanya sulit berkomunikasi, bersosiaslisasi. Bapaknya bilang, dia diam," tutur Marliza.
Farhan juga dikenal menyukai musik dan gemar membaca. Kemudian, berdasarkan penuturan rekannya di kampus, Marliza mengatakan Farhan berlaku seperti rekan-rekan lainnya, tidak berkebutuhan khusus.
(Baca juga: Gunadarma bantah Farhan berkebutuhan khusus)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: