Washington (ANTARA News) - Para petugas badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (USFDA) sedang menguji odol asal China, menyusul temuan di Panama tentang berkardus-kardus odol tersebut yang tercemar racun. Doug Arbesfeld, jurubicara USFDA, mengemukakan bahwa para pemeriksa kesehatan sejak Rabu memulai pemeriksaan terhadap odol asal China. "Ini adalah tindakan kehati-hatian dan pencegahan yang merupakan bagian dari tugas kami dalam melindungi kesehatan rakyat Amerika," kata Arbesfeld, Kamis seperti dikutip AFP. Laporan media menyebutkan para petugas di Panama menemukan sedikit diethylene glycol di odol buatan China yang diekspor ke negara itu. Odol yang tercemar itu dilaporkan bermerk "Mr Cool" dan "Excel". Beberapa pengiriman yang tiba di Panama kemungkinan telah diekspor kembali ke Repubik Dominika, tulis The New York Times. Diethylene glycol yang termasuk golongan racun, merupakan bahan industri kimia yang bisa menyebabkan gagal organ bahkan kematian, jika tertelan manusia. Pemeriksaan tersebut juga menyusul laporan koran Australia pada 18 Mei yang menyebut odol merk "Excel" telah ditarik dari beberapa toko di wilayah Northern Rivers, negara bagian New South Wales. Pemeriksaan USFDA tersebut dilakukan satu hari setelah pihak China mengemukakan memulai penyelidikan terhadap kasus itu. Pihak berwenang di China mengatakan pemeriksaan dipusatkan di Beijing dan provinsi Jiangsu, di mana berdiri beberapa pabrik odol. Goldcredit International Enterprises, perusahaan odol di Jiangsu, mengeluarkan pernyataan pada Rabu bahwa mereka "sama sekali tidak punya hubungan dengan persoalan yang ditemukan di Panama." Arbesfeld mengemukakan para pemeriksa dari USFDA belum menemukan satupun odol tercemar, namun mereka akan melakukan pemeriksaan rinci paling tidak hingga 90 hari mendatang. Dia mengatakan, sampel odol Cina itu akan diperiksa di laboratorium khusus.(*)