Lagos, Nigeria (ANTARA News) - Banjir di banyak wilayah Nigeria dapat mengakibatkan buruknya produksi tanaman dan panen pada 2017, demikian pernyataan seorang pejabat senior di Badan Meteorologi Nigeria.
Makin banyak wilayah mudah ditembus banjir saat musim hujan berlanjut, kata Sani Mashi, Direktur Jenderal lembaga itu kepada wartawan di Abuja, Ibu Kota Nigeria, yang dikutip kantor berita Xinhua China, Minggu (16/7).
Ia mengatakan, "Hanya beberapa tanaman dapat menerima datangnya air dalam jumlah berlimpah."
Bahkan, menurut dia, sebagian tanaman musnah sama sekali saat terendam untuk waktu lama sebab tanaman itu bertahan hidup dengan bantuan sinar Matahari.
Badan Meteorologi juga membuat prakiraan bahwa udara panas mungkin melanda negeri itu pada akhir musim tanam, saat tak ada curah hujan, katanya.
Mashi mengatakan badan tersebut telah memperingatkan bahwa kecenderungan cuaca baru-baru ini akan mengakibatkan perubahan besar dalam pola curah hujan di negeri itu.
Curah hujan diperkirakan akan tersebar untuk waktu lama, ia mengemukakan, dan sangat banyak curah hujan diterima secara dini pada musim ini.
Hal itu, menurut dia, berarti makin banyak hujan diterima lebih dari apa yang dapat ditampung oleh tanah.
Banjir adalah masalah lingkungan hidup yang umum terjadi di Nigeria, yakni negara paling padat penduduk di Afrika.
Enam pekan lalu, badan tersebut telah mengeluarkan peringatan banjir di Lagos, kota lain pantai dan beberapanegara bagian di seluruh negara Afrika Barat.
Lagos, pusat ekonomi negeri itu, telah memerangi banjir sejak pekan sebelumnya akibat hujan lebat.
Sabtu dua pekan lalu, pengendara motor menghabiskan waktu enam jam untuk menyelamatkan diri dari jalan raya dan jalan yang terendam air di poros kelas atas kota tersebut, Pulau Victoria.
Banjir besar merendam sebagian rumah dan kantor, sehingga membuat warga dan pekerja tanpa basa-basi mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Polisi lokal untuk sementara telah menutup beberapa jalan untuk manusia dan kendaraan, akibat ancaman banjir.
Pada 2012, lebih dari 363 orang tewas dan lebih dari 2,1 juta orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka akibat banjir di seluruh Nigeria.
Sebanyak 30 dari 36 negara bagian mengalami hujan besar dan sebanyak tujuh juta orang, secara keseluruhan, terpengaruh pada tahun itu, kata Badan Penanganan Keadaan Darurat Nasional Nigeria.
Banjir pada 2012 dikatakan sebagai yang terburuk di negeri tersebut dalam lebih dari 40 tahun.
Banjir pengaruhi panen di Nigeria
17 Juli 2017 01:50 WIB
Masyarakat di kawasan Bayelsa menghadapi banjir setelah hujan deras tanpa henti melanda Nigeria, Sabtu (15/7/2017). (Reuters)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: