Wisata Flores diharapkan makin populer lewat Tour de Flores
16 Juli 2017 05:58 WIB
Etape 2 Tour De Flores. Sejumlah pebalap melewati garis start Etape 2 Balap Sepeda Tour de Flores (TDF) 2017 di Maumere, NTT, Sabtu (15/7/2017). Etape 2 balap sepeda tersebut diikuti 79 pebalap dengan menempuh rute Maumere-Ende dan jarak 142,8 Km. (ANTARA /Nyoman Budhiana)
Ende (ANTARA News) - Lomba balap sepeda internasional "Tour de Flores" (TDF) diharapkan semakin membuat pariwisata sejumlah kabupaten di Pulau Flores, NTT, semakin populer, kata Kabid Promosi Wisata Buatan, Kementerian Pariwisata Putu Gayatri di Ende, NTT, Minggu.
Menurut Gayatri, even internasional yang sudah diadakan tiap tahun dan saat ini memasuki tahun kedua tersebut cukup efektir mempromosikan Floris melalui media.
"Setidaknya pada tahun-tahun mendatang sudah dapat kita lihat hasilnya berupa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan," kata Gayatri di sela meninjau pelaksanaan "Tour de Flores" 2017.
Menurut dia, event balap sepeda seperti "Tour de Flores" pada saat pelaksanaannya memang tidak terlalu banyak mendatangkan warga asing.
"Berbeda dengan lomba lari marathon yang bisa mendatangkan ribuan orang pada saat pelaksanaan, pada event balap sepeda mungkin yang datang hanya 200 orang, namun event bisa untuk promosi yang efektif melalui media," katanya.
Gayatri mengapresiasi panitia yang cukup kreatif menggencarkan publikasi "Tour de Flores", di antaranya dengan membuat lomba foto "selfi" dan instagram terkait lomba di pulau tersebut.
"Kegiatan seperti itu juga cukup bagus untuk promosi wisata di Flores hingga ke mancanegara," ujarnya.
Namun, ia juga mengharapkan Pemda NTT dan juga kabupaten-kabupaten di Pulau Flores segera memperbaiki berbagai kekurangan di sektor pariwisata ini.
"Terutama dalam akomodasi dan transportasi ke tempat-tempat tujuan, serta juga harus meningkatkan kualitas SDM sektor pariwisata," tambahnya.
Sementara ini, katanya, di Flores baru Ende dan Labuhan Bajo yang sektor pariwisatanya tergarap dengan baik dan kunjungan wisatawannya makin meningkat, padahal banyak objek wisata lainnya di pulau tersebut.
Dalam "Tour de Flores" 2017, Kemenpar berpartisipasi dengan dukungan untuk hadiah bagi para pemenang, bantuan promosi dan publikasi.
Menurut Gayatri, even internasional yang sudah diadakan tiap tahun dan saat ini memasuki tahun kedua tersebut cukup efektir mempromosikan Floris melalui media.
"Setidaknya pada tahun-tahun mendatang sudah dapat kita lihat hasilnya berupa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan," kata Gayatri di sela meninjau pelaksanaan "Tour de Flores" 2017.
Menurut dia, event balap sepeda seperti "Tour de Flores" pada saat pelaksanaannya memang tidak terlalu banyak mendatangkan warga asing.
"Berbeda dengan lomba lari marathon yang bisa mendatangkan ribuan orang pada saat pelaksanaan, pada event balap sepeda mungkin yang datang hanya 200 orang, namun event bisa untuk promosi yang efektif melalui media," katanya.
Gayatri mengapresiasi panitia yang cukup kreatif menggencarkan publikasi "Tour de Flores", di antaranya dengan membuat lomba foto "selfi" dan instagram terkait lomba di pulau tersebut.
"Kegiatan seperti itu juga cukup bagus untuk promosi wisata di Flores hingga ke mancanegara," ujarnya.
Namun, ia juga mengharapkan Pemda NTT dan juga kabupaten-kabupaten di Pulau Flores segera memperbaiki berbagai kekurangan di sektor pariwisata ini.
"Terutama dalam akomodasi dan transportasi ke tempat-tempat tujuan, serta juga harus meningkatkan kualitas SDM sektor pariwisata," tambahnya.
Sementara ini, katanya, di Flores baru Ende dan Labuhan Bajo yang sektor pariwisatanya tergarap dengan baik dan kunjungan wisatawannya makin meningkat, padahal banyak objek wisata lainnya di pulau tersebut.
Dalam "Tour de Flores" 2017, Kemenpar berpartisipasi dengan dukungan untuk hadiah bagi para pemenang, bantuan promosi dan publikasi.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: