Puan menekankan pentingnya pendidikan rohani anak
15 Juli 2017 19:32 WIB
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mewakili Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan kepada para gubernur, bupati dan wali kota di Indonesia yang dinilai berhasil memimpin pembangunan di daerahnya pada penutupan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (15/7/2017). (ANTARA FOTO/Ardiansyah)
Bandar Lampung (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menekankan pentingnya pendidikan rohani dari orang tua kepada anak untuk membentuk karakter.
"Pendidikan agama dengan adanya radikalisme semakin merambah, pendidikan jasmani dan rohani memang perlu digiatkan," kata Puan usai menghadiri acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2017 di Bandar Lampung, Sabtu.
Puan menegaskan bahwa sebuah keluarga harus sehat secara jasmani dan rohani. "Karena pendidikan awal ada di keluarga, bagaimana pertama perilaku hidup sehat, kemudian pendidikan di sekolah dan agama bagaimaina. Dari keluarga orang tua bertanggung jawab sehingga anak-anak bisa sehat dulu," papar Puan.
Menko PMK menjelaskan pentingnya program Keluarga Berencana dengan dua anak yang mempertimbangkan kecukupan kebutuhan hak anak mulai dari kesehatan, pendidikan, dan agamanya.
"Dimulai dari kesadaran apakah nanti kita melahirkan dan punya keturunan bisa mampu mencukupi kebutuhannya. Kalau kemudian kita punya anak lebih dari dua artinya kita harus bisa menjamin dan sanggup menghidupi anak-anak kita jasmani dan rohani," terang dia.
Menurut Puan saat ini keluarga di Indonesia belum seimbang antara yang sudah merencanakan kehidupan keluarga secara matang, dan keluarga lainnya belum merencanakan dengan baik.
"Keluarga di Indonesia belum seimbang di satu sisi masih ada perilaku keluarga yang memiliki banyak anak kemudian belum menghidupi anak tersebut secara mandiri. Di satu sisi di tempat-tempat yang pendidikannya sudah cukup baik, satu keluarga sudah bisa menentukan berapa anak yang akan mereka miliki," kata Puan.
Oleh karena itu Puan mengemukakan tugas pemerintah mulai dari pemerintah pusat, BKKBN, pemerintah daerah, juga didukung Tim Penggerak PKK, untuk memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran bagi setiap pasangan untuk merencanakan kehidupan keluarga dengan matang.
(T.A071/B015)
"Pendidikan agama dengan adanya radikalisme semakin merambah, pendidikan jasmani dan rohani memang perlu digiatkan," kata Puan usai menghadiri acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2017 di Bandar Lampung, Sabtu.
Puan menegaskan bahwa sebuah keluarga harus sehat secara jasmani dan rohani. "Karena pendidikan awal ada di keluarga, bagaimana pertama perilaku hidup sehat, kemudian pendidikan di sekolah dan agama bagaimaina. Dari keluarga orang tua bertanggung jawab sehingga anak-anak bisa sehat dulu," papar Puan.
Menko PMK menjelaskan pentingnya program Keluarga Berencana dengan dua anak yang mempertimbangkan kecukupan kebutuhan hak anak mulai dari kesehatan, pendidikan, dan agamanya.
"Dimulai dari kesadaran apakah nanti kita melahirkan dan punya keturunan bisa mampu mencukupi kebutuhannya. Kalau kemudian kita punya anak lebih dari dua artinya kita harus bisa menjamin dan sanggup menghidupi anak-anak kita jasmani dan rohani," terang dia.
Menurut Puan saat ini keluarga di Indonesia belum seimbang antara yang sudah merencanakan kehidupan keluarga secara matang, dan keluarga lainnya belum merencanakan dengan baik.
"Keluarga di Indonesia belum seimbang di satu sisi masih ada perilaku keluarga yang memiliki banyak anak kemudian belum menghidupi anak tersebut secara mandiri. Di satu sisi di tempat-tempat yang pendidikannya sudah cukup baik, satu keluarga sudah bisa menentukan berapa anak yang akan mereka miliki," kata Puan.
Oleh karena itu Puan mengemukakan tugas pemerintah mulai dari pemerintah pusat, BKKBN, pemerintah daerah, juga didukung Tim Penggerak PKK, untuk memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran bagi setiap pasangan untuk merencanakan kehidupan keluarga dengan matang.
(T.A071/B015)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: