Padang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan nama Laut Natuna Utara untuk wilayah perairan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan sudah terdaftar di organisasi kelautan internasional.

"Ya biasa ada nama-nama lokal, tapi nama-nama itu kan terdaftar secara internasional," kata Jusuf Kalla di Bandara Internasional Minangkabau Padang, Sumatera Barat, Sabtu.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah mengumumkan secara resmi penamaan Laut Natuna Utara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan International Hidrographic Organization dan ketentuan Electronic Navigational Chart.

Terkait keberatan Pemerintah China terhadap penamaan Laut Natuna Utara yang disampaikan melalui Kementerian Luar Negerinya, Jusuf Kalla mengatakan belum mengetahuinya.

"Saya belum tahu China keberatannya seperti apa, tapi yang disebut itu kan hanya sekitar Natuna saja," kata dia.

Kementerian Luar Negeri Cina pada Jumat (14/7), menyebut pemakaian nama baru untuk perairan di utara Kepulauan Natuna sebagai hal yang tidak kondusif.

Sebelumnya, Deputi I Kementerian Koordinator Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan pemerintah memilih nama Laut Natuna Utara berdasarkan penamaan yang telah lebih dulu digunakan industri migas untuk perairan tersebut.

Arif menjelaskan selama ini sudah ada sejumlah kegiatan migas dengan menggunakan nama Natuna Utara dan Natuna Selatan sehingga penamaan Laut Natuna Utara akan menguatkan kejelasan dan kesamaan dalam landas kontinen di perairan itu.

(T.A060/A039)