New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia meningkat lagi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan menunjukkan permintaan minyak global telah meningkat.

Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis (13/7) mengeluarkan sebuah prospek kuat untuk permintaan minyak global, dengan mengatakan bahwa konsumsi di Tiongkok, Jerman dan Amerika Serikat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, melemahnya dolar AS juga memicu sentimen pasar untuk minyak yang dihargakan dalam mata uang AS.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, bertambah 46 sen menjadi menetap di 46,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 0,49 sen menjadi ditutup pada 48,91 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Mohammed Barkindo, mengatakan pada Rabu (12/7) bahwa dia optimistis tentang penurunan stok minyak lebih lanjut yang akan menaikkan harga pada paruh kedua tahun ini.

"Ini merupakan paruh pertama tahun ini yang sangat menantang, tapi kami terus maju dan kami solid dalam keputusan kami tentang pelaksanaannya," Barkindo mengatakan pada sebuah sesi di Kongres Minyak Dunia ke-22 di Istanbul.

Dia mengatakan para produsen telah menghadapi "headwinds" karena penurunan permintaan musiman (siklikal) serta kenaikan kembali pasokan dari para produsen non-OPEC, khususnya Amerika Serikat yang menghasilkan minyak serpih.

"Kombinasi ini sangat berdampak pada pasar minyak dunia," tambahnya.

Ketua OPEC menyatakan komitmen kuat untuk kesepakatan-kesepakatan penting yang dibuat tahun lalu oleh produsen-produsen OPEC dan non-OPEC untuk memangkas produksi mereka masing-masing sebesar 1,2 juta barel dan 558.000 barel per hari guna meningkatkan harga minyak.

"Anda telah melihat tingkat kesesuaian yang sangat tinggi oleh anggota OPEC dan non-OPEC yang juga belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga lebih daripada seratus persen kesesuaian sedang diambil kedua kelompok ke depan," kata dia seperti dilansir Xinhua.

(A026)