GP Ansor tegaskan sikap lawan radikalisme
14 Juli 2017 23:32 WIB
Dokumentasi sebagian mahasiswa Manado berdemonstrasi menolak radikalisme dan provokasi berlandas agama tertentu yang bisa mengoyak keutuhan Indonesia, di Manado, Sulawesi Utara, Senin (23/1/2017). (ANTARA /Adwit B Pramono)
Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Ansor menegaskan sikap melawan radikalisme dalam ebrbagai bentuk. GP Ansor siap mengawal Indonesia dari kelompok radikal yang menginginkan mengubah ideologi negara, Pancasila.
"Bagi kami, merawat kebhinnekaan dan melawan radikalisme itu adalah kewajiban. Bagi kami itu adalah jihad terhadap pihak-pihak yang mau merongrong kebhinnekaan," ujar Sekretaris GP Ansor DKI Jakarta, Dendy Finsa, saat diskusi Merawat Kebhinnekaan dan Melawan Radikalisme, di Jakarta, Jumat malam.
Ia menegaskan, tugas seluruh warga negara Indonesia adalah untuk menjaga keutuhan Indonesia. "Kita harus bersama-sama, jangan sendiri-sendiri, karena persatuan itu yang menjadikan kita sebagai Indonesia," tegasnya.
Terkait dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Organisasi Kemasyarakat, dia katakan, "Itu harus diapresiasi, meskipun agak sedikit terlambat, karena sudah masuk darurat radikalisme."
"Bagi kami, merawat kebhinnekaan dan melawan radikalisme itu adalah kewajiban. Bagi kami itu adalah jihad terhadap pihak-pihak yang mau merongrong kebhinnekaan," ujar Sekretaris GP Ansor DKI Jakarta, Dendy Finsa, saat diskusi Merawat Kebhinnekaan dan Melawan Radikalisme, di Jakarta, Jumat malam.
Ia menegaskan, tugas seluruh warga negara Indonesia adalah untuk menjaga keutuhan Indonesia. "Kita harus bersama-sama, jangan sendiri-sendiri, karena persatuan itu yang menjadikan kita sebagai Indonesia," tegasnya.
Terkait dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Organisasi Kemasyarakat, dia katakan, "Itu harus diapresiasi, meskipun agak sedikit terlambat, karena sudah masuk darurat radikalisme."
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: