Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Direktur Polisi Perairan Polda Kepulauan Riau, Komisaris Besar Polisi Teddy Marbun, mengatakan, pengguna dan pelaku bisnis transportasi laut antar pulau di Kepulauan Riau masih belum menyadari betapa penting penggunaan rompi pelampung alias life jacket.

"Kami terus mengingatkan dan memberi rompi pelampung, namun kesadaran masyarakat menggutamakan keselamatan belum muncul. Masih banyak yang berlayar tanpa menggunakan rompi pelampung," kata dia, di Batam, Jumat

Di provinsi yang terdiri dari banyak pulau dan perairan laut yang luat, transportasi laut sangat vital.

"Namun baik yang membawa perahu pribadi dengan mesin tempel ataupun pemilik perahu untuk transportasi umum belum memiliki kesadaran untuk menggunakan rompi keselamatan. Hampir semua mengabaikan itu, dan baru ada kejadian baru bisa tertib," kata Marbun.

Dalam beberapa hari terakhir, cuaca di perairan Batam khususnya cenderung tidak bersahabat dengan hujan terus turun disertai gelombang air laut cukup tinggi.

Kondisi cuaca itu bisa membahayakan pengguna transportasi laut di Kepulauan Riau yang umumnya menggunakan perahu kecil jika tidak menggunakan rompi pelampung.

"Meskipun belum ada laporan kecelakaan laut akibat cuaca buruk. Namun jika itu terjadi dan penumpang tidak menggunakan rompi pelampung maka resiko korban jiwa sangat besar. Beda halnya jika menggunakan rompi pelampung karena akan mudah dilihat dan mengambang dipermukaan air," kata Marbun.

Oleh karena itu Marbun mengimbau masyarakat sadar akan kegunaan rompi keselamatan itu dan menggunakannya selama pelayaran.

"Ini memang butuh kesadaran bersama. Posisi kecelakaan di laut tidak seperti di darat. Masyarakat harus selalu waspada dan mengutamakan keselamatan," kata Marbun.

Pada 2016, satu kecelakaan perahu yang membawa sejumlah pegawai sebuah bank terjadi saat berlayar dari Pelabuhan Tanjungpinang menuju Pulau Penyengat. Sejumlah penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal.