Singapura (ANTARA News) - Pesta olahraga pelajar ASEAN, ASEAN School Games (ASG) ke-9, resmi dibuka di Stadion Indoor Singapura, Jumat.


Upacara pembukaan tersebut menampilkan beragam seni seperti tarian, nyanyian yang menarasikan perjuangan para atlet dari negara-negara ASEAN yang berhasil menorehkan berbagai prestasi di kompetisi-kompetisi internasional.

Atlet-atlet ternama ASEAN seperti peraih medali emas bulu tangkis Olimpiade Barcelona 1992 Susi Susanti, peraih emas renang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Joseph Schooling, juara dunia bulu tangkis putri 2013 Ratchanok Intanon dan peraih medali perak Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016 Pandelela Rinong ditampilkan satu per satu melalui video diiringi pertunjukan seni demi menunjukkan kepada para atlet pelajar bahwa mereka bisa berhasil meraih prestasi hanya dengan kerja keras dan ketekunan.

"Rasa sakit karena latihan selalu ada, tetapi kebanggaan itu bertahan selamanya," ujar Joseph Schooling dalam video yang ditampilkan.

Acara pembukaan ASG 2017 dimulai pada pukul 16.00 waktu Singapura dan dihadiri Menteri Pendidikan Dasar Singapura Ng Chee Meng yang juga menjadi pembuka ASG 2017.

Diawali dengan penampilan marching band West Spring Secondary School yang menunjukkan kebolehan memainkan lagu "Uptown Funk", kemeriahan dilanjutkan dengan parade negara-negara peserta.

Kontingen Indonesia yang mengenakan batik tampil ketiga setelah Brunei Darussalam dan Kamboja. Dalam defile itu, Bendera Merah Putih dibawa oleh mantan pebulu tangkis nasional Luluk Hadiyanto.





(ANTARA News/Michael Siahaan)

Selanjutnya, acara beralih ke kisah lahirnya seorang atlet dan bagaimana dia jatuh cinta pada olahraga dan akhirnya berlatih keras sejak usia anak-anak. Ditampilkan dengan iringan musik dan tarian, cerita yang diangkat adalah kisah nyata peraih medali perak cabang senam Commonwealth Games 2010 asal Singapura Liem Heem Wei.

Rasa sakit dan pengorbanan dalam latihan digambarkan setelahnya. Para atlet ASEAN yaitu Joseph Schooling, peraih emas atletik lari jarak jauh dan menengah di empat SEA Games asal Indonesia Trianingsih dan Pandelela Rinong bercerita mengenai mereka rela kehilangan waktu dengan keluarga, teman-teman karena berlatih.

Akan tetapi, semua pengorbanan itu tidak sia-sia karena setiap tetes keringat mereka terkristalisasi menjadi gelar juara, trofi dan keping emas yang membanggakan diri sendiri, keluarga, negara dan tentunya ASEAN.

Babak akhir acara pembukaan ditandai dengan penghargaan tinggi kepada orang tua atlet sebagai pemberi dukungan utama kepada para olahragawan baik ketika mereka "terjatuh" dan berpretasi.

Video-video atlet ASEAN yang berterima kasih kepada orang tuanya kemudian muncul, bersama barisan para orang tua atlet yang anaknya. Acara barisan orang tua ini diklaim penyelenggara sebagai yang pertama kalinya di dunia.

Pembukaan ASG 2017 kemudian ditutup dengan penyalaan obor kejuaraan oleh atlet renang Singapura Jade Lim yang dilanjukan kalimat pembuka kegiatan oleh Menteri Pendidikan Dasar Singapura Ng Chee Meng.

"Saya nyatakan ASEAN School Games ke-9 dibuka," kata Ng Chee Meng.





(ANTARA News/Michael Siahaan)

Indonesia mengirimkan total 184 atlet ke turnamen yang diikuti 10 negara ASEAN tersebut, dengan target 30 medali emas dan menduduki posisi kedua umum. Kontingen Indonesia untuk kejuaraan itu dipimpin oleh Pura Darmawan yang juga Kepala Bidang Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora selaku ketua kontingen (CdM).

ASEAN School Games ke-9 di Singapura yang bertemakan "Together as One" diikuti 10 negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

Pada edisi kedelapan kejuaraan multicabang itu di Thailand tahun 2016, Indonesia berhasil meraih 29 emas, 32 perak dan 38 perunggu. Prestasi terbaik Indonesia ditorehkan pada ASEAN School Games 2015 di Brunei Darussalam dengan menjadi juara umum.





(ANTARA News/Michael Siahaan)