Jakarta (ANTARA News) - 12 anggota Badan Sosialisasi MPR RI dipimpin Hardisoesilo dalam lawatannya ke Rusia pada 5 hingga 10 Juli 2017, menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI di hadapan ratusan warga negara Indonesia di St. Petersburg dan Moskow.




"Sosialisasi Empat Pilar sangat penting karena kini masih banyak generasi muda dan kelompok masyarakat yang belum memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," kata Hardisoesilo yang juga anggota DPR RI fraksi Golkar, melalui keterangan tertulis KBRI Moskow, Kamis.




Ia mengatakan, pentingnya kegiatan itu juga dilandasi masukan dan harapan dari masyarakat yang memandang perlunya sosialisasi lebih intensif agar dapat menjangkau masyarakat Indonesia seluas-luasnya.




Mewakili Duta Besar RI, Wakil Kepala Perwakilan RI Moskow Lasro Simbolon dalam kapasitas sebagai Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) menyambut baik kegiatan itu.




Dia juga menjelaskan dinamika kerja sama bilateral Indonesia dan Rusia, dan mengatakan para mahasiswa antusias mengikuti kegiatan sosialisasi serta sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif.




"Saat ini kerjasama Indonesia dengan Rusia memasuki era baru dengan peningkatan signifikan kolaborasi bidang ekonomi, perdagangan, investasi, teknologi pertahanan, pariwisata, pendidikan dan people to people contact," ujar Lasro.



Kegiatan sosialisasi di St Petersburg pada 7 Juli dihadiri sekitar 50 orang mahasiswa, dan di Moskow, yang diselenggarakan di KBRI Moskow pada 9 Juli, dihadiri sekitar 80 orang peserta yang terdiri dari keluarga besar KBRI Moskow, mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Moskow, serta warga Rusia friends of Indonesia.




Selama di Rusia, delegasi MPR RI juga mengadakan pertemuan dengan pejabat Dewan Mufti Federasi Rusia, Mr Ildar Galeev, sembari meninjau Masjid Agung Moskow (Grand Cathedral Mosque).




Kedua pihak antara lain membahas kehidupan harmonis sekitar 20 juta umat muslim di Rusia dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, serta saling bertukar pandangan mengenai peningkatan hubungan dan kerja sama kedua negara dalam bidang ke-Islam-an.




Disinggung pula kunjungan Presiden pertama RI Soekarno ke masjid tersebut pada tahun 1956 dan jasa beliau memfungsikan kembali masjid biru (Blue Mosque) di St Petersburg yang juga dikenal sebagai masjid Soekarno.