Amuntai, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menggandeng Fakultas Kedokteran Univeristas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan melakukan penelitian penangan gizi buruk di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Dr Husaini, mengatakan terdapat tiga kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang diprioritaskan menjadi lokasi penelitian faktor risiko kejadian gizi buruk kronis (stunting).
"Hanya saja Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dinilai memiliki program penurunan risiko stunting yang sangat bagus dan masuk akal sebagaimana yang ditunjuk Badan Kesehatan Dunia (WHO) sehingga kita tetapkan menjadi lokasi penelitian," kata Husaini di Amuntai, Kamis.
Husaini mengatakan untuk melakukan penelitian ini maka pihaknya membutuhkan bantuan jajaran kesehatan khususnya di 13 puskesmas, yang akan mendapatkan pelatihan teknik pengumpulan (enumerasi).
Pada pelatihan Enumerator di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) HSU Kamis, pihaknya mengundang petugas kesehatan dari 13 puskesmas di Hulu Sungai Utara dalam rangka melakukan penelitian stunting.
Asisten II Setda Hulu Sungai Utara Akhmad Rifaniansyah saat membuka pelatihan menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes dan Fakultas Kedokteran Unlam Banjarbaru, yang menjadikan Kabupaten HSU sebagai tempat penelitian mengenai penanganan gizi buruk ini.
Menurut dia, pada awal 2016 daerah ini bersama Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Batola ditetapkan sebagai daerah dengan prevalensi gizi kurang, namun Pemkab Hulu Sungai Utara cukup berhasil dalam menurunkan angka gizi buruk tersebut.
"Semoga saja dengan adanya penelitian ini, bisa memberi masukan bagi pemerintah daerah agar kedepan lebih baik lagi, dalam penanganan kasus gizi buruk pada balita dan ibu hamil," katanya.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Hulu Sungai Utara Eddy Hadrianor mengatakan, Pemerintah Daerah HSU sudah menerbitkan Peraturan Daerah tentang upaya penurunan gizi buruk.
Upaya pencegahan juga dilakukan dengan menerjunlan petugas kesehatan melakukan pembinaan kepada pasangan yang baru menikah agar selalu menjaga kesehatan khususnya pada ibu hamil.
Kemenkes teliti gizi buruk Hulu Sungai Utara
13 Juli 2017 21:55 WIB
Dokumentasi pengidap gizi buruk,Yadi (20) yang berasal dari Parigi, Kabupaten Pagandaran, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (15/2). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: