Gunung Kidul (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya karena khawatir mengganggu stabilitas perekonomian warga provinsi ini.
"Di DIY tidak ada jalan tol, bukannya tidak boleh, pemerintah pusat juga sepakat (tidak ada tol)," kata Sultan saat syawalan bersama Pemkab dan Masyarakat di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunung Kidul, Kamis.
Sultan mengatakan pada 2019 bandara baru di Kulon Progo akan beroperasi, dan untuk memudahkan akses akan dibangun jalan lebar empat jalur bukan tol. Selain itu jalan Yogyakarta-Solo untuk wilayah Prambanan lebih baik menggunakan jalan baru atau di atas jalan lama khususnya di wilayah Prambanan karena di sana masih ada batuan candi.
"Kalau di luar DIY silakan, seperti di Bawen sampai Salatiga karena geografisnya jurang," kata Sultan.
Dia berharap Pemkab Gunung Kidul segera menyerahkan program infrastruktur pembangunan untuk pengembangan pasca dibangunnya Bandara Baru Kulon Progo.
Sultan mengambil contoh, karena jaraknya cukup jauh, maka diperlukan kajian jalan alternatif selain JJLS yang pembebasan lahannya akan selesai pada 2018. Pemkab bisa mengusulkan jalan Piyungan-Wonosari diperlebar menjadi empat jalur.
"Nanti urusan saya untuk bernegosiasi dengan pemerintah pusat," tandas Sultan.
Bupati Gunung Kidul Badingah menyebut bandara baru di Kulon Progo bisa meningkatkan kunjungan wisata.
Sultan tolak jalan tol di DIY
13 Juli 2017 15:55 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (ANTARA FOTO/HO/Ganang)
Pewarta: Sutarmi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: