Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa isu reshuffle atau perombakan kabinet yang beredar di pasar keuangan domestik tidak akan mempengaruhi kinerja industri pasar modal.
"Pasar modal tidak terpengaruh terhadap kondisi politik yang terjadi, rasanya isu-isu politik tidak terlalu besar pengaruhnya," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu.
Pada 2017 ini, ia mengatakan bahwa situasi makro ekonomi nasional cukup kondusif, situasi itu yang menjadi salah stau faktor yang menjaga kinerja pasar modal domestik. Salah satu indikator dalam melihat perkembangan pasar modal, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG).
Berdasarkan catatan BEI, sejak awal tahun hingga 12 Juli 2017 ini IHSG membukukan kenaikan sebesar 9,86 persen menjadi 5.819,13 poin. Pada periode itu, investor asing masih membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp14,374 triliun.
Ia mengharapkan bahwa sentimen yang berkaitan dengan politik dalam negeri tidak mempengaruhi kinerja ekonomi secara nasional. Jika memang terjadi pergantian dalam susunan kabinet diharapkan kondisi ekonomi tetap kondusif.
"Fundamental emiten yang kuat juga akan menjaga industri pasar modal," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa secara historis, situasi politik tidak mempengaruhi kinerja industri pasar modal Indonesia.
"Secara historis, kondisi politik dalam negeri tidak berdampak ke pasar saham. Memang banyak yang bilang situasi politik akan mengganggu, tapi tidak bagi bursa," katanya.
BEI: isu reshuffle tak pengaruhi pasar modal
12 Juli 2017 23:36 WIB
Seorang pekerja melintasi papan digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/2/2017). (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay) ()
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: