Bandung (ANTARA News) - Terduga teroris AAS (25) yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Selasa malam di daerah Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki keterkaitan dengan AW, terduga pembuat bom panci di Bandung.

"Ini memiliki keterlibatan bom di Buahbatu, Sabtu lalu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Pol. Yusri Yunus saat melakukan penggeledahan di kediaman AAS di Komplek Cibolerang Blok C 49, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu.

Yusri mengatakan, dari hasil pengakuan AW, mengarah kepada dua orang lainnya, yakni AAS dan K (26) di dua lokasi berbeda. Untuk K sendiri ditangkap di daerah Tasikmalaya pada Selasa malam (11/7).

"Peran masing-masing, termasuk AAS, sama-sama dengan AW dan K melakukan perencanaan peledakan bom di beberapa tempat di Kota Bandung," katanya.

AW, K, dan AAS diketahui belajar merakit bom dari tayangan di Internet, dan seluruh perakitan bom dilakukan di rumah kontrakan AW.

Ia mengemukakan, ketiga pelaku merupakan jaringan sel baru Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kota Bandung.

Keterkaitan dengan bom panci di Bandung dengan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, menurut dia masih didalami Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Sesegera mungkin membongkar, dan ada beberapa pelaku termasuk penyandang dana-dananya," demikian Komisaris Besar Pol. Yusri Yunus.