Ini alasan Soundrenaline selalu di Bali
11 Juli 2017 17:54 WIB
(Paling kanan) Managing Director KILAU Indonesia, selaku penyelenggara Soundrenaline 2017, Novrial Rustam, bersama orang-orang yang terlibat dalam festival musik tersebut yaitu (kiri-kanan) musisi Nikita Dompas, pengamat musik Adib Hidayat, penata busana Ajeng Svastiari, artis mural Bujangan Urban dan musisi Iga Massardi, saat jumpa pers di Jakarta (11/7). Soundrenaline 2017 akan diadakan di Garuda Wisnu Kencana, Bali pada 9-10 September. (ANTARA News/Natisha)
Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggara Soundrenaline, KILAU Indonesia, memiliki alasan mengenai festival musik tahunan itu selama beberapa waktu belakangan selalu diadakan di Garuda Wisnu Kencana, Bali.
“Sudah tiga tahun berturut-turut di Bali karena kita konsisten ingin menjadi acara tahunan yang bisa dikunjungi penikmat musik,†kata Managing Director KILAU Indonesia, Novrial Rustam, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa sore.
Festival yang diadakan sejak 2002 ini pertama kali diadakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Tahun-tahun berikutnya, Soundrenaline diadakan secara tur ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Bandung dan Medan.
Sejak diadakan di Bali, festival tersebut selalu digelar pada akhir pekan selama dua hari berturut-turut, pada bulan September.
“Kami ingin membuat calendar event di tempat dan bulan yang sama,†kata Rustam.
Ia menyatakan setidaknya selama lima tahun ke depan, Soundrenaline masih akan diadakan di Bali, tetap dengan komposisi musisi tanah air yang diutamakan untuk tampil.
Soundrenaline 2017 akan diadakan di GWK pada 9-10 September, menghadirkan penampilan antara lain dari Mondo Gascaro, Barasuara, Kelompok Penerbang Roket, Neonomora dan Andien Aisyah.
Soundrenaline juga mengajak band asal Australia yang populer di Indonesia pada pertengahan 2000an, Jet, yang baru saja merilis single “My Name Is Thunder†setelah tujuh tahun absen.
Selain musisi, Soundrenaline juga mengajak penata busana, fashion stylist, Ajeng Svastiari serta artis mural Bujangan Urban untuk memamerkan seni visual karya mereka.
“Sudah tiga tahun berturut-turut di Bali karena kita konsisten ingin menjadi acara tahunan yang bisa dikunjungi penikmat musik,†kata Managing Director KILAU Indonesia, Novrial Rustam, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa sore.
Festival yang diadakan sejak 2002 ini pertama kali diadakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Tahun-tahun berikutnya, Soundrenaline diadakan secara tur ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Bandung dan Medan.
Sejak diadakan di Bali, festival tersebut selalu digelar pada akhir pekan selama dua hari berturut-turut, pada bulan September.
“Kami ingin membuat calendar event di tempat dan bulan yang sama,†kata Rustam.
Ia menyatakan setidaknya selama lima tahun ke depan, Soundrenaline masih akan diadakan di Bali, tetap dengan komposisi musisi tanah air yang diutamakan untuk tampil.
Soundrenaline 2017 akan diadakan di GWK pada 9-10 September, menghadirkan penampilan antara lain dari Mondo Gascaro, Barasuara, Kelompok Penerbang Roket, Neonomora dan Andien Aisyah.
Soundrenaline juga mengajak band asal Australia yang populer di Indonesia pada pertengahan 2000an, Jet, yang baru saja merilis single “My Name Is Thunder†setelah tujuh tahun absen.
Selain musisi, Soundrenaline juga mengajak penata busana, fashion stylist, Ajeng Svastiari serta artis mural Bujangan Urban untuk memamerkan seni visual karya mereka.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: