Jakarta (ANTARA News)- Mantan Gubernur Bank Indonesia Adrianus Mooy terpilih menjadi salah satu anggota komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (LK) sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan RUPS Luar Biasa perusahaan yang bergerak di properti itu. Presiden Direktur LK, Viven G Setiabudi di Jakarta, Kamis, mengatakan pada RUPS dan RUPSLB yang berlangsung di Jakarta, Rabu (23/5) juga telah mengesahkan laporan perseroan untuk tahun buku 2006, pembagian deviden, pengangkatan susunan anggota direksi dan penambahan komisaris yaitu Adrianus Mooy. Selain persetujuan terhadap rencana Perseroan untuk memberikan deviden tunai sebesar Rp 32 miliar, RUPS dan RUPSLB juga telah menyetujui susunan dewan direksi yang baru yaitu: Viven G Sitiabudi, Presiden Direktur dengan anggota Direksi Tjokro Libianto, Ketut B Wijaya, Jopy Rusli, Hendra A Sugandi dan Yuke E Susiloputro. Sedangkan susunan dewan komisarisnya adalah: Ning Gaoning, Presiden Komisaris, Surjadi Soedirdja sebagai Wakil Presiden Komisaris, dengan anggota Charley Song Lin, Jiang Wei, Eddy Sindoro sedangkan Tanri Abeng, Theo L Sambuaga, Agum Gumelar, Adrianus Mooy, Jonathan L Parapak, dan Farid Harianto, duduk sebagai Komisaris Independen. Dikatakan bahwa sampai dengan 31 Desember 2006, perseroan masih mampu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,9 triliun, ada sedikit penurunan bila dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2005 sebesar Rp2 triliun. "Itu disebabkan karena pendapatan salah satu dari tiga pilar utama yaitu bidang pengembangan properti mengalami penurunan sekitar 19 persen menjadi Rp 952,3 milyar pada 2006," kata dia. Namun untungnya, kata Viven, di sisi lain pendapatan berkesinambungan di dalam dua unit bisnis lainnya yaitu "healthcare" (mengelola jaringan rumah sakit), "hospitality and infrastructure" seperti jaringan perhotelan, jasa manajemen pusat perbelanjaan, pengelolaan perkotaan dan kawasan industri, justru menunjukkan peningkatan 16 persen menjadi Rp 953,4 milyar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2005 lalu yang hanya mencapai Rp 823 milyar. "Hal ini membuktikan bahwa pendapatan di luar bisnis pengembangan properti mampu sebagai penopang yang cukup kokoh, dan ini juga berarti bahwa ke depannya kami akan terus mengembangkan bisnis yang berbasis pendapatan berkesinambungan baik dalam bidang layanan kesehatan terpadu dan dalam menciptakan produk-produk properti yang inovatif sebagai proteksi terhadap fluktuasi pasar di sektor properti" kata Viven. Selama tahun 2007 , LK telah menciptakan produk terinovatif di dunia seluas 500 hektar yaitu "San Diego Hills Memorial Park" dan beberapa waktu yang lalu mengumumkan rencana ekspansi dengan membangun jaringan lima rumah sakit Siloam Hospitals sebesar Rp 4,6 triliun. Dalam medio tahun ini LK akan juga segera meluncurkan proyek seluas 12 hektar di Kemang, Jakarta Selatan senilai Rp 6 triliun. "Proyek yang terletak di kawasan hunian kelas atas di Jl. Pangeran Antasari, Jakarta Selatan itu diberi nama "Kemang Village".(*)