Jakarta (ANTARA News) - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan penyerangan terhadap ahli telematika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah di tol Jagorawi, Minggu dini hari (9/7), tidak dilakukan oleh orang biasa.
"Tidak dilakukan oleh orang biasa dan dari testimoni keluarga, sudah diintai sebelumnya," kata Komisioner Komnas HAM Bidang Mediasi, Manager Nasution, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Manager mengatakan saat ini kondisi Hermansyah yang berada di ruang ICU VIP dan oleh pihak manajemen rumah sakit tidak diperbolehkan ditemui.
"Sulit untuk membantah persepsi publik kalau ada orang di titik - titik tertentu dengan itu kalau tidak cepat bisa kehabisan darah dan potensi untuk shut up'," kata Manager.
Dan patut diduga bahwa kasus yang menimpa Hermansyah tersebut bukan kriminal biasa. Karena penusukan yang menimpa Hermansyah pada titik vital seperti tusukan pada leher dan telapak tangan kiri serta kepala.
"Komnas HAM memastikan kehadiran negara untuk menjamin rasa aman buat warga negaranya. Maka kita berharap pihak polisi profesional dan mandiri," kata Manager.
Hermansyah sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat. Dia merupakan saksi ahli telematika dan kerap mengkritisi berjalannya kasus dugaan chat mesum via aplikasi WhatsApp (WA) yang melibatkan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Komnas HAM: penyerang Hermansyah bukan orang biasa, korban sudah diintai
10 Juli 2017 18:55 WIB
Gedung tempat Hermansyah, pakar IT saksi GNPF MUI dirawat di RSPAD. (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: