Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian akan melatih perajin Industri Kecil dan Menengah (IKM) bidang makanan dan minuman untuk membuat kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual produk yang mereka pasarkan.
"Kalau IKM makanan kita untuk keluar itu tidak bisa. Untuk packaging kita kalah. Bahan baku juga kita banyak yang impor. Tapi, soal rasa kita nomor satu," kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin.
Gati menyampaikan, kemasan saat ini belum menjadi perhatian serius perajin IKM maupun pemerintah di daerah.
Menurutnya, baru Jawa Timur yang memandang kemasan makanan menjadi hal penting untuk meningkatkan nilai tambah dari produk makanan dan minuman yang dipasarkan.
"Di daerah, banyak yang tidak ngopeni, baru di Jawa Timur. Di sana rumah kemasannya bagus," tukasnya.
Untuk itu, Kemenperin berencana membangun sebuah fasilitas pelatihan dan konsultasi khusus pengemasan makanan dan minuman bernama Rumah Kemasan, yang akan fokus dikembangkan pada 2018.
"Programnya kita mau bikin Rumah Kemasan yang terintegrasi, mulai dari hulu sampai hilir.
Melalui Rumah Kemasan, para perajin IKM akan dilatih secara intensif untuk membuat kemasan yang menarik, mulai dari menentukan bahan baku pembuat kemasan, hingga cara mengemasnya.
Ia menyampaikan, kemasan makanan yang menarik akan meningkatkan nilai tambah produk IKM dalam negeri, sehingga mampu berkompetisi di pasar internasional.
Kalah soal kemasan, IKM makanan lokal akan dilatih intensif
10 Juli 2017 17:35 WIB
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: