Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar halal bi halal antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, seluruh pejabat eselon I, staf ahli dan staf khusus menperin dengan seluruh pegawai Kemenperin dengan sajian khusus kopi Nusantara.




"Terdapat 20 jenis kopi Nusantara yang bisa dinikmati. Ini adalah momen yang tepat untuk mempromosikannya. Semua bisa minum," kata Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM ) Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Sudarto, di Jakarta, Senin.




Para peracik kopi (barista) dalam acara itu menyajikan aneka pilihan kopi dari berbagai wilayah Indonesia alias kopi Nusantara untuk para tamu yang hadir.




Barista tersebut dari berbagai IKM kopi di Indonesia di bawah binaan Direktorat Jenderal (Ditjen) IKM Kemenperin, seperti dari Jakarta dan Bandung.




Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brazil dan Vietnam, dengan produksi rata-rata mencapai 685.000 ton per tahun atau 8,9 persen dari produksi kopi dunia.




Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai jenis kopi khusus yang terkenal, termasuk kopi luwak bercitarasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia.




Saat ini ada 16 kopi Indonesia yang tersertifikasi indikasi geografis, yaitu kopi Arabika Kintamani Bali, Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Flores Bajawa, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, Kopi Arabika Java Preanger, Kopi Arabika Java Ijen-Raung dan Kopi Arabika Toraja.




Kemudian, Kopi Robusta Lampung, Kopi Arabika Java Sindoro Sumbing, Kopi Arabika Sumatera Simalungun, Kopi Liberika Tungkal Jambi, Kopi Robusta Semendo, Kopi Liberika Rangsang Meranti, Kopi Arabika Sumatera Koetintji, Kopi Robusta Pinogu dan Kopi Robusta Empat Lawang.