Kairo (ANTARA News) - Polisi Mesir mengatakan mereka menewaskan 14 terduga anggota kelompok ISIS dalam penyerbuan di sebuah pusat latihan, sehari setelah para ekstremis melancarkan serangan mematikan kepada tentara.




Pemakaman diadakan di negara itu untuk setidaknya 21 tentara yang tewas dalam serangan pada Jumat di utara Semenanjung Sinai, salah satu yang paling mematikan menargetkan militer.





Kementerian dalam negeri setempat mengatakan petugas polisi menyerbu sebuah tempat pelatihan padang pasir di Provinsi Ismailiya, Afghanistan timur, menewaskan 14 terduga militan.




Setidaknya lima dari mereka diburu atas tuduhan bergabung dengan ISIS, kata kementerian dalam sebuah pernyataan.




ISIS memimpin pemberontakan mematikan yang menewaskan ratusan polisi dan tentara sejak militer menggulingkan presiden Islam Mohamed Morsi pada 2013 dan menangkap para pendukungnya.




Kelompok ekstremis tersebut pada Jumat menyerang beberapa pos pemeriksaan Sinai dengan bom mobil dan tembakan senjata berat dalam serangan terkoordinasi, yang kemudian diklaim ISIS.




Pihak militer mengatakan mereka menewaskan 40 penyerang tersebut, dan serangan itu menewaskan atau melukai 26 tentara.




Kelompok selain ISIS juga telah melakukan serangan di Mesir yang menargetkan polisi dan hakim.




Orang-orang bersenjata pada Jumat menembak mati seorang petugas Dinas Keamanan Nasional saat dia meninggalkan rumahnya di utara Kairo. Kelompok militan Hasam mengaku bertanggung jawab.




Pada Sabtu, kementerian dalam negeri mengatakan polisi membunuh dua anggota senior Hasam dalam baku tembak di dekat Kairo, demikian AFP.