Hamburg (ANTARA News) - Keputusan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian iklim Paris membuat Turki kurang berminat meratifikasi perjanjian itu karena langkah AS itu kian membahayakan kompensasi yang dijanjikan kepada negara-negara berkembang, kata Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Erdogan berbicara pada KTT G20 di Jerman di mana para pemimpin dunia berkembang menentang kebijakan Presiden Donald Trump dalam masalah iklim menyusul keputusan sang presiden menarik diri dari kesepakatan iklim global itu.
Erdogan mengatakan kapan pun Turki menandatangani Perjanjian Paris itu maka itu sudah merupakan janji bahwa Turki layak mendapatkan kompensasi dari beban finansial akibat menanggung kesepakatan itu.
"Oleh karena itu kami katakan jika hal itu terjadi, kesepakatan harus melalui parlemen. Jika sebaliknya tak terjadi maka tak akan lolos," kata Erdogan seraya mengatakan parlemen Turki belum menyetujui kesepakatan itu.
"Untuk itu, setelah langkah ini diambil oleh Amerika Serikat, posisi kami mengarah kepada tidak meloloskannya dari parlemen," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Erdogan bilang Trump membuat Turki ogah sepakati perjanjian iklim
9 Juli 2017 02:13 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Umit Bektas)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: