Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan. Mayor Jendral TNI Cucu Soemantri, meminta jajaran menertibkan geng motor pasca Bintara Pembina Desa Tangaraja, Sersan Dua Musaini, tewas ditikam seorang anggota geng motor, di wilayah tugasnya, Jumat lalu.

Desa di mana Musaini bertugas ada di Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir. Desa ini jauh posisinya dari ibukota kabupaten, empat jam berlayar.

"Saya minta jajaran untuk menertibkan geng motor karena meresahkan masyarakat. Ini keterlaluan, aparat jadi korban, sudah berani nusuk tentara, apalagi masyarakat umum," kata Soemantri, yang langsung datang ke Pekanbaru, Sabtu.

Dia mengatakan instruksi sudah diberikan dengan langsung tindak di tempat. Meski begitu, penertiban akan dilakukan secara profesional dan sudah ada standar operasional prosedur dari TNI.

"Ini penertiban untuk mencegah tindak kekerasan geng motor meluas. Dikhawatirkan mayarakat jadi korban. Karena banyak juga merasa karena tak ada ditegur, masyarakat takut, dan aparat terbatas di desa. Kita perkuat kekuatan untuk memberantas kebrutalan geng motor ini," kata dia.

Penusukan hingga tewas atas Musaini berawal dari tingkah polah kawanan geng motor yang dinilai mengganggu prosesi pemakaman seorang warga setempat, seusai sholat jenasah. Musaini menegur seseorang bernama Tamsir.

Menurut data yang diperoleh Soemantri, Musaini didampingi koleganya, Kopral Kepala Candra. Saat itu terjadi debat antara Musaini dengan Tamsir, yang melawan saat ditegur karena ugal-ugalan di jalan. Tidak lama kemudian, Tamsir menikam Musaini.

Sontak warga geger dan hampir menghakimi Tamsir jika tidak dicegah Candra. Musaini dibawa selekas mungkin ke rumah sakit terdekat namun tidak tertolong lagi.

"Kalau tempat kecil ini saja ada geng motor, bagaimana di tempat besar. Jangan sampai ini meluas," ujarnya.