Jakarta (Antara) -- Tim delegasi Indonesia berhasil meraih medali perunggu di event International Young Naturalists' Tournament (IYNT) 2017 yang digelar di Nanjing, Tiongkok pada 29 Juni - 4 Juli 2017. Medali emas dan perak masing-masing diraih oleh Selandia Baru & Swiss (sama-sama meraih emas karena perbedaan nilai yang sangat tipis) dan Tiongkok.

IYNT merupakan ajang kompetisi sains berskala internasional yang melibatkan pelajar-pelajar dari seluruh dunia dengan rentang usia 12-16 tahun untuk membahas berbagai topik sains yang dikemas dalam bentuk debat, yang disebut sebagai Science Fight.

Kompetisi ini dirancang untuk membangun kreativitas dan imajinasi para peserta terhadap sains, yang berorientasi tak hanya pada proses belajar dan riset, tapi juga untuk pengembangan minat dan bakat mereka secara jangka panjang. Kompetisi ini diikuti oleh 18 tim dari 11 negara, yaitu Tiongkok, Rusia, Indonesia, Swiss, Selandia Baru, Belarusia, Bulgaria, Georgia, Kroasia, Iran, dan Kazakhstan.

Tim delegasi Indonesia Indonesia diwakili oleh SMP Labschool Kebayoran yang terdiri dari enam siswa yaitu Karisa Marleman, Keisha Ratu Alifia, Adiza Noor Dorodjatun, Tommy Fibisono, Teuku Moh Zaki, dan Sarah Shafiqa Lubis, serta didampingi oleh dua team leader yaitu Dyah Ratna Permatasari dari DoctoRabbit Science Inc. dan Cep Andi Alim Subarkah dari SMP Labschool Kebayoran.

"Kendati para peserta dari Indonesia masih duduk di bangku SMP, mereka mampu bersaing dengan lawan-lawan yang telah duduk di bangku SMA," ujar team leader delegasi Indonesia Dyah Ratna Permatasari di Jakarta (6/7).

Lebih jauh lagi, Dyah menyampaikan harapannya agar kegiatan-kegiatan serupa akan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. "Saya berharap agar pemerintah memberikan dukungan lebih terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini, salah satunya dengan menyelenggarakan event serupa namun berskala nasional," tutup Dyah.