Jakarta (ANTARA News) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat rata-rata lifting minyak bumi sepanjang semester I 2017 sebesar 802.000 barel per hari (BPH) atau mencapai 98 persen dari target.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, target lifting minyak bumi sebesar 815.000 BPH, turun dari target APBN-P 2016 sebesar 820.000 BPH.

"Lifting minyak dari APBN 2017 sebesar 815.000 BPH, realisasinya 802.000 BPH atau 98,4 persen," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam paparan capaian di Jakarta, Kamis.

Sedangkan lifting gas, lanjut Amien, rata-rata 6.338 MMSCFD atau mencapai 98,4 persen dari target dalam APBN 2017 yang dipatok 6.440 MMSCFD.

Ada pun jika digabung, capaian lifting migas rata-rata mencapai 1.934 MBOEPD atau 98,4 persen dari target APBN 2017 sebesar 1.965 MBOEPD.

Sementara itu, SKK Migas mencatat rata-rata produksi minyak bumi hingga akhir Juni lalu sebesar 808.800 BPH, lebih tinggi dari rencana program dan anggaran sebesar 808.400 BPH.

Produksi gas pada periode yang sama rata-rata sebesar 7.512 MMSCFD, lebih rendah dari target rencana program dan anggaran sebesar 7.859 MMSCFD.

Ada pun jika digabung, rata-rata produksi migas hingga Juni 2017 sebesar 2.150 MMSCFD, sedikit di bawah target rencana program dan anggaran sebesar 2.212 MMSCFD.

Amien mengatakan lifting minyak lebih rendah dari pada produksi minyak lantaran ada minyak yang masuk penyimpanan dan belum dikirim.

"Mudah-mudahan sampai akhir tahun, produksi dan lifting bisa kita dorong untuk lebih meningkat," ujarnya.