Jakarta (ANTARA News) - Ericsson melihat konsumsi publik Indonesia terhadap aplikasi buatan lokal tergolong masih rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga di regional Asia Tenggara dan Oseania.

"Survei terhadap 100 aplikasi, ternyata aplikasi dari Indonesia yang dipakai orang Indonesia hanya 12 persen," Wakil Presiden Unit Konsumen Ericsson Indonesia dan Timor Leste, Ronni Nurmal, saat pemaparan Ericsson Mobility Report di Jakarta, Kamis.

Tetapi, angka tersebut menurut Ronni tidak tergolong buruk karena rata-rata negara Asia Tenggara berada di sekitar 15-18 persen.

Singapura berada di urutan teratas dalam penggunaan aplikasi buatan lokal di survei tersebut, sebanyak 23 persen, diikuti oleh Vietnam 21 persen dan Thailand 18 persen.

Selandia Baru, Australia, Malaysia dan Filipina masing-masing di angka 15 persen, 13 persen, 13 persen dan 10 persen.

Menurut dia, masih ada kesempatan untuk berkembang mengingat tingkat keunikan Indonesia.

Aplikasi yang banyak digunakan sekarang ini adalah kamus, perbankan, layanan mobile, berita, belanja, transportasi, dan perjalanan.