Washington (ANTARA News) - Pentagon percaya diri dapat melindungi Amerika Serikat dari serangan roket Korea Utara, kata seorang pejabat pada Rabu (5/7), menyusul kesuksesan uji coba rudal balistik antarbenua Pyongyang.

Dalam peluncuran pada Selasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menembakkan jenis rudal baru dari pabrik pesawat Panghyon, situs yang sebelumnya tidak berkaitan dengan program rudalnya, ungkap juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis.

Meskipun Pentagon awalnya mengatakan rudal tersebut berdaya jangkau menengah, analisis terbaru kemudian menunjukkan jangkauannya "sepertinya" dapat melampaui 5.500 kilometer, sehingga mungkin bisa mencapai Alaska, ujar Davis.

Pada bulan Mei, militer AS meluncurkan sistem pencegat berbasis darat dari Pangkalan Udara Vandenberg yang untuk pertama kalinya sukses mengenai target jenis ICBM (intercontinental ballistic missile).

"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk mempertahankan diri dari ancaman terbatas dan ancaman baru," kata Davis, merujuk kepada sistem pertahanan rudal itu.

Davis mengecam uji coba terbaru Korea Utara karena membahayakan pelayaran, lalu lintas udara dan bahkan satelit, meskipun dia mengatakan belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan.

Amerika Serikat memiliki sistem pertahanan rudal berlapis yang terdiri dari beberapa komponen yang dirancang untuk mencegat berbagai jenis rudal di fase penerbangan berbeda.

"Kami benar-benar percaya diri dengan (kemampuan pertahanan rudal balistik kami), itulah mengapa kami mengembangkannya," kata Davis.

"Kami sudah berusaha sejak awal mengembangkan kemampuan ini untuk bisa mengatasi ancaman tersebut," imbuhnya, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP.