Denpasar (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Asuransi Jasa Indonesia Cabang Denpasar, Bali, mencatat lahan pertanian yang masuk asuransi mencapai 6.958 hektare pada masa tanam periode April-September 2017.

"Masa tanam April-September 2017 jauh mengalami peningkatan yang tercatat pada awal Juli 2017," kata Kepala Jasindo Cabang Denpasar I Nyoman Yuda Palguna di Denpasar, Rabu.

Menurut Yuda, pada masa tanam sebelumnya, yakni periode Oktober 2016 hingga Maret 2017 lahan pertanian di Bali yang masuk asuransi usaha tani padi (AUTP) hanya mencapai 1.657,19 hektare.

Dia menjelaskan jumlah tersebut mengalami peningkatan karena empat kabupaten di Bali sebelumnya tidak masuk dalam asuransi dan saat ini sudah ikut serta.

Kabupaten dan kota tersebut yakni Kota Denpasar, Gianyar, Jembarana dan Karangasem.

Untuk musim tanam April hingga September 2017, lahan pertanian padi yang diasuransikan hingga saat ini masing-masing mencapai 2.224,96 hektare di Kota Denpasar.

Selanjutnya, di Kabupaten Gianyar 1.315, 48 hektare, Tabanan (388,94 hektare), Jembarana (468,73 hektare), Karangasem (150,90), Klungkung (1.797,44), Badung (582,37), dan Bangli 29,20 hektare.

Yuda mengatakan meningkatnya jumlah lahan pertanian padi yang diasuransikan tersebut menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi sudah mulai meningkat.

Asuransi tersebut, katanya, sangat penting untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi gagal panen akibat musim maupun serangan hama.