Jakarta (ANTARA News) - Pada bulan Mei dunia dikagetkan dengan serangan malware ransomware WannaCry, dan pekan lalu dunia kembali dikejutkan dengan serangan ransomware jenis baru Petya.

Meski ransomware jenis baru tersebut belum menyebar di Indonesia, Kemkominfo telah mengantisipasi, memantau dan memitigasi pergerakan penyebaran ransomware Petya.

Kini, resmi dirilis di Indonesia, piranti lunak Endless OS mengklaim dirinya aman dari ransomware. Pasalnya, sistem operasi tersebut dilengkapi dengan OSTree yang menjamin aman dari ransomware.

Country Operations Endless OS Septira Taruna menjelaskan bahwa sistem file OSTree read-only.

"Sistemnya tertutup enggak sembarangan aplikasi atau sembarangan orang bisa mengubah sistemnya," ujar dia kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.

Hal ini membuat ransomware tidak dapat menyerang file yang ada pada Endless OS. Menurut Septira, ransomware hanya akan mengunci file namun tidak dapat mencuri data.

"Mengunci data harus menggunakan proses, harus menggunakan perintah dari file sistem, sedangkan Endless OS ransomware-nya ada, ke-download, tapi dia enggak bisa menyerang soalnya cuma read-only dia enggak bisa sembarangan mengubah," kata Septira.

"Yang bisa mengubah sistem file hanya satu, Endless updater," sambung dia.

Selain itu, Director Software Engineering Endless Computers, Cosimo Cecchi mengatakan bahwa Endless OS dibangun berdasarkan konsep Sandbox yang memungkinkan sistem operasi tersebut menjaga darui sitem encurigakan yang di dalam komputer.

Menggandeng Acer dan Asus untuk hadir di Indonesia, sistem operasi berbasis Linux tersebut juga dapat diunduh dan diinstal di laptop maupun komputer lainnya.